Rupiah Menguat Memanfaatkan Pelemahan Dolar AS
Senin, 28 Januari 2019, 11:03 WIBBisnisnews - Awal pekan ini Rupiah diprediksi bergerak positif di tengah melemahnya Dolar AS yang disebabkan ekspektasi investor bahwa The Fed tidak akan bisa menaikan suku bunga di Januari 2019 ini.
Nilai tukar rupiah sepanjang hari ini diprediksi menguat dari sebelumnya Rp14.090 per dolar AS menjadi Rp14.000 per Dolar AS.
Dolar AS bahkan diprediksi melemah dengan sejumlah mata uang utama lainnya setelah sempat perkasa selama beberapa minggu. Dimana ditahannya suku bunga antarbank sebagai biaya pinjaman atau Fed Fund Rate (FFR) memunculkan ekspektasi yang akan membantu positifnya kinerja bursa saham AS.
Kenaikan bursa saham AS serta melemahnya dolar diperkirakan akan mendorong arus modal masuk ke pasar saham dan obligasi Indonesia dan membantu penguatan rupiah
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail memprediksi pelemahan Dolar AS yang mendorong penguatan Rupiah pada Senin ini. "Dolar melemah disebabkan ekspektasi investor yang meyakini bahwa The Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunga di Januari dan masih akan mengeluarkan pernyataan yang cukup 'dovish' terhadap prospek kenaikan tingkat suku bunga AS tahun ini," kata Ahmad, seperti dikutif Antara, Senin (28/1/2019) di Jakarta.
Faktor lain yang menjadi pendongkrak menguatnya Rupiah ialah prediksi BI dimana angka inflasi 2019 akan stabil.
Hingga pekan keempat Januari 2019, tercatat inflasi sebesar 0,49 persen (year to date/ytd), sedangkan Januari 2018 tercatat 0,62 persen (month on month).
Ada potensi inflasi meningkat memasuki triwulan III dengan naiknya harga yang diatur pemerintah (administered prices) terutama untuk tarif listrik. Namun angka inflasi masih bisa terjaga sesuai target 3,5 plus minus satu persen. (Jam)