Rupiah Menguat Tipis Walau Sebelumnya Sempat Melemah
Rabu, 12 Oktober 2016, 09:52 WIB
Binisnews.id-Walau pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (12/10/2016) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedikit menurun atau 0,02 persen atau 3 poin ke 13.035 per dolar AS, namun kemudian terjadi pergerakan cukup positif, dimana rupiah menguat tipis sebesar 0,03 persen atau 4 poin ke 13.028 per dolar AS.
Seprti dikutip Bisnis.Com, nilai rupiah sebelumnya ditutup terdepresiasi 55 poin atau 0,42 pesen dan kembali menyentuh level Rp13.032 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp12.978 - Rp13.044 per dolar AS.
Pelemahan rupiah sejalan dengan mata uang lainnya di Asia yang juga melemah menyusul menguatnya dolar AS di tengah meningkatnya probabilitas kenaikan suku bunga The Fed.
Di sisi lain, indeks dolar AS terpantau menguat 0,28 persen atau 0,276 poin ke level 97,205 pada pukul 16.16 WIB. Seperti dilansir Bloomberg hari ini, pergerakan dolar menguat pada hari kedua di saat para pedagang meningkatkan prediksi bahwa bank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya tahun ini.
Lonjakan pada harga minyak yang mendorong imbal hasil obligasi serta spekulasi kemenangan kandidat Presiden AS Partai Demokratik Hillary Clinton terhadap rivalnya Donald Trump dalam putaran kedua debat calon Presiden AS kemarin telah turut mendukung pergerakan dolar.
Probabilitas kenaikan suku bunga The Fed tahun ini menanjak menjadi 68 persen, kenaikan terbesar sejak Juni.
" Dolar telah naik terdorong ekspektasi kenaikan suku bunga pada Desember seiring meningkatnya kemungkinan Clinton sebagai Presiden serta menguatnya harga minyak," jelas Rodrigo Catril, ahli strategi mata uang National Australia Bank Ltd.
Dolar
Singapura terpantau melemah 0,33 persen, ringgit Malaysia melemah 0,61 persen,
peso Filipina melemah 0,74 persen, sedangkan
baht Thailand melemah 0,47 pesen.