Selama Arus Balik Lebaran, Garuda Kebanjiran Penumpang
Senin, 07 April 2025, 21:39 WIB
BISNISNEWS.id - Maskapai Garuda Indonesia Group mencatat selama arus balik mudik lebaran 1446 H/2025, mencatat lonjakan penumpang 78.685 orang.
Adapun trafik pergerakan penumpang pada periode tersebut diproyeksikan meningkat sekitar 19% dibandingkan dengan awal fase arus balik yang telah berlangsung sejak 2 April 2025 lalu, dimana pada hari Rabu (2/4) yang merupakan awal periode arus balik, Garuda Indonesia Group mengangkut sebanyak 65.823 penumpang.
Pertumbuhan pergerakan masyarakat pada puncak arus balik hari ini dikontribusikan oleh 41,059 penumpang Garuda Indonesia dan 37.626 penumpang Citilink. Adapun jumlah penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia Group adalah sebesar 480 penerbangan, terdiri dari 256 penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia dan 224 penerbangan oleh Citilink.
Puncak arus balik diperkirakan masih akan berlangsung hingga hari ini di mana Garuda Indonesia Group memproyeksikan pergerakan penumpang sebesar 74 ribu penumpang.
Adapun peningkatan jumlah penumpang pada puncak arus balik ini sejalan dengan tingginya _demand_ masyarakat untuk kembali ke kota-kota tujuan utama seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar pasca libur Idulfitri.
Garuda Indonesia Group memproyeksikan total pergerakan penumpang mencapai lebih dari 152.363 orang dalam dua hari puncak arus balik, dengan tingkat keterisian kursi _(load factor)_ rata-rata mencapai 88%.
Lebih lanjut, Garuda Indonesia Group sendiri mencatatkan sedikitnya 34.132 penumpang yang kembali ke Jakarta, yang terdiri dari 20,172 penumpang Garuda Indonesia dan 13.960 penumpang Citilink pada puncak arus balik kemarin. Sejumlah rute kedatangan menuju Jakarta yang memiliki trafik penumpang yang tinggi diantaranya adalah Denpasar, Surabaya, Medan, Semarang, Batam hingga Singapura.
Adapun total penerbangan dari dan menuju Jakarta hari ini yang dilayani Garuda Indonesia adalah sebanyak 110 penerbangan sedangkan Citilink sebanyak 133 penerbangan.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengungkapkan, “Trafik yang tinggi ini merefleksikan _demand_ masyarakat atas layanan penerbangan Garuda Indonesia terus tumbuh secara berkelanjutan, selaras dengan preferensi masyarakat menggunakan moda transportasi udara di momentum khusus seperti arus balik Lebaran. Kami terus mengoptimalkan kesiapan seluruh aspek layanan operasional termasuk tim yang bekerja di lapangan untuk memastikan kelancaran layanan di tengah lonjakan penumpang.”
Guna mengantisipasi lonjakan tersebut, Garuda Indonesia sebelumnya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis melalui optimalisasi kapasitas produksi di antaranya dengan mengoperasikan penerbangan tambahan _(extra flight)_ untuk rute-rute favorit seperti Denpasar - Jakarta, Batam - Jakarta, dan Padang - Jakarta, Medan - Jakarta.
Selain itu, mitigasi layanan penumpang juga dilaksanakan melalui penguatan koordinasi dengan otoritas bandara dan pihak terkait guna mengoptimalkan kelancaran proses _check-in, boarding,_ dan penanganan bagasi, khususnya di bandara-bandara dengan trafik tertinggi.
Garuda Indonesia Group hingga fase puncak arus balik ini juga berhasil membukukan rata rata tingkat ketepatan waktu _(on-time performance/OTP)_ dengan rata-rata OTP mencapai 89%. Rata-rata OTP ini diperkirakan akan terus tumbuh hingga selesainya fase arus balik _peak season_ pada pekan mendatang.
Capaian ini menjadi bukti komitmen Garuda Indonesia dalam menghadirkan layanan penerbangan yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga mengedepankan ketepatan waktu sebagai salah core value layanan Garuda Indonesia.
Pergerakan arus balik sendiri diperkirakan masih akan berlangsung hingga 14 April 2025, di mana Garuda Indonesia secara berkala akan terus memonitor tren pergerakan penumpang dan secara aktif menyesuaikan kapasitas layanan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat secara optimal.