Staf Satpel Pelabuhan Roro Mengkapan Hilang Akibat Runtuhnya Trestle dan Movable Bridge di Siak
Rabu, 18 September 2019, 07:44 WIBBisnisNews.id -- Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, mengungkapkan rasa belasungkawanya atas musibah Trestle dan Movable bridge di Pelabuhan Penyeberangan Mengkapan, Buton, Kabupaten Siak, Provinsi Riau runtuh, Selasa (17/9/2019) siang pukul 13.32 WIB.
Peristiwa tersebut mengakibatkan 4 korban yang turun terbawa runtuhan, 3 diantaranya selamat dan satu orang masih hilang dan sedang dalam pencarian.
“Saya turut berduka atas kejadian tersebut. Saat ini saya telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait penyebab runtuhnya trestle dan movable bridge,” ujar Dirjen Budi di Jakarta.
Akibat kejadian tersebut satu orang yang hilang tersebut merupakan Staf Satpel Pelabuhan Roro Mengkapan.
Peristiwa tersebut terjadi akibat robohnya titik pertemuan atau dudukan trestle dan movable bridge di Pelabuhan Penyeberangan Mengkapan terjadi saat loading penumpang dan barang di KMP Satria Pratama milik PT. Jembatan Nusantara.
“Saya meminta agar pencarian korban dilakukan secara efektif. Melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IV Provinsi Riau-Kepulauan Riau telah melibatkan berbagai unsur dalam pencarian korban yakni Basarnas Pekanbaru, Polairud Polres Siak dan Polda Riau, Dishub Kabupaten Siak, dan Dishub Provinsi Riau, serta masyarakat setempat,” kata Dirjen Budi.
Tutup Layanan Sementara
Sementara Syaifudin Ajie Panatagama sebagai Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IV Provinsi Riau-Kepulauan Riau, mengeluarkan kebijakan untuk menutup pelayanan di Pelabuhan Penyeberangan Mengkapan sementara waktu.
“Demikian juga keberangkat KMP dari Pelabuhan Batam dan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dibatalkan hingga batas waktu yang belum ditentukan,” jelas Ajie dalam keterangannya mengenai operasional penyeberangan di wilayahnya.
“Dengan adanya musibah kecelakaan ini saya meminta jajaran petugas terkait untuk mengkaji kemungkinan menggunakan pelabuhan penyeberangan Sei Pakning dan Bengkalis, sebagai alternatif penyeberangan sementara. Ke depannya saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi dan dapat menjadi pelajaran buat kita semua,” tutup Dirjen Budi dalam pernyatannya. (helmi)