" Mengenai pemalsuan surat yang terkait dengan rekruitmen saudara Nurcahyo apakah sudah sesuai prosedur ataupun tidak, dipersilahkan pihak-pihak yang berkepentingan sendiri yang menilainya," kata Suprapto.

Sesuai Perpres No. 2 tahun 2012 tentang KNKT,  telah diatur bahwa calon anggota KNKT dipilih melalui proses seleksi oleh Pansel yang ditetapkan oleh Presiden dan seleksi dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Dalam hal terjadi kekosongan keanggotaan KNKT, Presiden dapat memilih dan mengangkat anggota KNKT, yang berasal dari calon hasil pansel yang pernah diajukan kepada Presiden.

" Berdasarkan pengalaman saya, untuk menjadi anggota/Komisioner KNKT saya mengikuti beberapa tahapan seleksi yaitu seleksi administrasi, pemaparan makalah dan wawancara; yang diselenggarakan oleh Pansel resmi yang ditetapkan Keppres," jelasnya.

Dikatakan, seluruh kegiatan mulai dari pengumuman pendaftara seleksi penerimaan calon anggota KNKT, pengumuman hasil seleksi administrasi dan pengumuman hasil seleksi tahap akhir   dilakukan secara transparan (antara lain dipublikasikan melalui Website KNKT http://www.dephub.go.id/knkt).

Suprapto mengakui selama dirinya mengikuti seleksi sesuai tahapan prosedur dirinya tidak melihat adanya nama Nurcahyo Utomo. Baik pada daftar hasil seleksi administrasi maupun pada daftar hasil seleksi administrasi maupun pada daftar pengumuman No. KP. /4/4 KNKT 2014 tertanggal 18 November 2014 yang ditandatangani Ketua Pansel. 

Pada halaman 4 (akhir) terdapat 12 nama yang dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan kepada Presiden berdasarkan hasil seleksi  pertama tahun 2013 dan kedua tahun 2014, dimana terdapat nama anggota Komisioner KNKT yang menjabat saat ini, terkecuali nama Sdr. Nurcahyo Utomo yang tidak tercantum.

Pemberitaan tentang pemalsuan surat KNKT ini sebelumnya telah menyebar pada beberapa media dari berbagai sumber yang berbeda. Pemberitaan ini tentu saja sangat mempengaruhi citra dan kredibilitas KNKT.