Tarif Parkir Bandara Ngurah Rai Naik, Ini Alasan AP I ...
Kamis, 23 Maret 2017, 22:06 WIBBisnisnews.id - Angkasa Pura I (AP I) Bandara I Gusti Ngurah Rai memutuskan menaikkan tarif parkir kendaraan bermotor terhitung tanggal 1 April 2017 dengan alasan pelayanan dan kenyamanan kustomer.
Menurut Advertise & Landside Service Ass. Manager AP I, Annang Setiabudi alasan pihaknya melakukan hal itu demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan kustomer, termasuk seluruh pegawai bandara.
"Penyesuaian tarif ini berlaku untuk kendaraan roda dua, roda empat, roda empat jenis mini bus dan truk, efektif 1 April 2017," ujar Annang.
Lantas ia menjelaskan skema penyesuaian tarif itu sebagai berikut, untuk kendaraan roda dua, 0 - 12 jam pertama dikenakan tarif Rp 2 ribu, setelahnya akan dikenakan tarif seribu rupiah setiap jamnya.
Untuk kendaraan roda empat, 0 hingga 1 jam pertama Rp 4 ribu, setelahnya akan dikenakan tarif Rp 3 ribu setiap jamnya.
Sedangkan untuk kendaraan roda empat jenis minibus dan truk, akan dikenakan tarif 0 - 1 jam pertama sebesar Rp 10 ribu, dan setelahnya Rp 5 ribu setiap jamnya.
Dalam kesempatan ini Annang juga mengatakan selain parkir normatif yang akan dilakukan penyesuaian, per tanggal 1 April 2017 pihaknya akan mengoperasikan Multi Level Car Parking (MLCP) yaitu gedung parkir lantai 5 yang lokasinya di depan terminal internasional.
"Di MLCP akan dikenakan tarif parkir 0 sampai 1 jam pertama itu Rp 5 ribu, dan setiap jam berikutnya Rp 3 ribu," sebutnya.
Ia hanya mengatakan penyesuaian tarif ini dilakukan dengan dasar keputusan direksi PT Angkasa Pura I, tanpa menyebut nomor surat keputusannya yang berlaku sejak terakhir tahun 2009.
"Hingga tahun 2017 belum pernah disesuaikan, lantas demi peningkatan mutu, pelayanan bagi pengguna jasa, kami berinisiatif untuk melakukan evaluasi terhadap tarif, intinya kami mengarah pada kenyamanan penumpang," ujarnya beralasan.
Lantas ia mengklaim, kedatangan wisatawan ke Bali yang mencapai 15 juta hingga 20 juta jadi pertimbangan pihaknya melakukan semua itu. Bahkan belum adanya parkir khusus karyawan yang saat ini masih bercampur dengan yang lain jadi pertimbangan juga.
"Sistem yang kami gunakan di MLCP akan mempermudah pengguna, karena dilengkapi Parking Guide System (PGS) yang bisa mengetahui dimana ada slot kosong untuk parkir," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, menjawab pertanyaan salah seorang wartawan yang hadir soal kapasitas parkir, asuransi dan pendapatan parkir bandara, Annang menjelaskan, total kapasitas parkir mobil di gedung dan open area itu ada sekitar 1.450 lot parkir. Sedangkan kendaraan roda 2 sekitar 2.965 lot.
"Berdasarkan asumsi kami kondisi parkir bandara sudah over kapasitas, bahkan cenderung ada peningkatan sekitar 7 persen ketika jam jam sibuk," tuturnya.
Lantas soal asuransi bagi pengguna tidak dijelaskan secara pasti, tapi ia hanya katakan, akan diberikan pada pengguna yang terkena dampak langsung dari alat alat yang dimiliki oleh AP I.
"Kami hanya meng-cover ketika kendaraan pengguna terdampak langsung atau tertimpa dari fasilitas yang kami punya. Namun demikian kedepannya kami akan meningkatkan fasilitas CCTV untuk meng-cover berbagai kemungkinan, sehingga asuransi bisa masuk dan kita klaim kedepannya," ucapnya.
Menyoal pendapatan parkir bandara yang selama ini dikelola AP I, dalam kesempatan ini Annang belum bisa memastikan besaran nilainya, tapi secara rata rata diperkirakan sekitar Rp 100 juta per hari.
"Asumsinya kalau ndak salah itu sekitar 100 juta per harinya. Karena kita juga lihat ada low season dan high season. Dan itu berlaku rata rata pendapatan untuk motor dan mobil," tutupnya. (Marloft)