Trafik Data Telkomsel Melonjak Selama Lebaran
Selasa, 27 Juni 2017, 00:13 WIBBisnisnews.id - Penggunaan layanan data PT Telkomsel pada Lebaran 2017 mengalami lonjakan lebih dari 136%. Peningkatan ini menembus angka lebih dari 6.000 TB (Terabyte).
Wakil Presiden bidang Komunikasi Publik PT Telkomsel, Adita Irawati, dalam siaran pers, Senin (26/6/2017), mngemukakan, dibandingkan dengan trafik data di periode yang sama di tahun 2016, angka tersebut meningkat.
"Telkomsel mengalami lonjakan penggunaan layanan data 136 persen menembus angka lebih dari 6.000 TeraByte (TB) pada Lebaran. Angka itu meningkat dibandingkan 2016," ucap Adita Irawati.
Lebih lanjut Adita menjelaskan, bila dibandingkan dengan hari normal selama 2017, layanan ini juga naik lebih dari 27 persen. Penggunaan layanan data paling banyak dimanfaatkan pelanggan untuk mengakses media sosial sekitar 36 persen, disusul layanan video streaming 29 persen.
Peningkatan lalu-lintas layanan data, kata dia, terlihat paling tinggi terjadi di daerah-daerah tujuan mudik.
Sumatera adalah yang paling tinggi kenaikannya dibandingkan hari biasa, lebih dari 36 persen. Sementara Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur mencapai lebih dari 32 persen.
Namun secara nominal, lanjutnya, lalu-lintas layanan data tertinggi di Jabotabek,.Jawa Barat menembus angka lebih dari 1.700 TB, disusul area Jawa Bali yang mengkonsumsi lebih dari 1.645 TB.
Penggunaan layanan data pada di momen Lebaran juga tercatat meningkat signifikan di beberapa lokasi yang menjadi titik pemudik, di antaranya Bandara Internasional Soekarno Hatta, Bandara Internasional Kuala Namu, Pelabuhan Merak, pintu tol keluar Kaliangsa, tempat istirahat km 9 Cibubur, dan Pelabuhan Penyebarangan Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Peningkatan juga terpantau naik di lokasi-lokasi wisata yang dipadati pengunjung, di antaranya Batu Karas (Pangandaran), Ancol, Pantai Kuta, dan Kota Bunga (Puncak).
Kendati demikian, untuk layanan suara dan SMS tidak meningkat dibandingkan hari normal. Layanan suara turun enam persen menjadi 1,3 miliar menit, sementara SMS cenderung stagnan di angka 740 juta SMS. (Gungde Ariwangsa)