Trans Udara Papua Rampung Tahun Ini
Jumat, 12 Januari 2018, 16:05 WIBBisnisnews.id - Pemerintah pastikan, tahun ini program konektivitas Trans Udara di seluruh kawasan Papua dan Papua Barat rampung, seiring dilakukannya modernisasi transportasi udara, berupa pemasangan perangkat navigasi di 109 bandara berbasis satelit GPS.
Dari jumlah itu, sebanyak tujuh bandara mengadopsi teknologi ADS-B (Automatic Dependent Surveillance Broadcast) yang telah diproduksi entitas nasional PT. INTI. Yaitu Sentani, Wamena, Oksibil, Dekai, Borome, Senggeh dan Elilim.
ADS-B ini akan digunakan sebagai tools bagi pemanduan lalu lintas penerbangan di kawasan Papua dan Palua Barat.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso menjelaskan, untuk tenaga operator sebagian besar merekrut warga lokal. "Mereka kita rekrut dan diberikan pendidikan khusus kenavigasian untuk ditempatkan di sejumlah bandara,"jelas Agus.
Sebanyak 11 orang warga Papua telah direkrut dan mengikuti pendidikan teknis navigasi penerbangan. Selain itu Kementerian Perhubungan sendiri telah mencetak 16 Pilot yang berasal dari tanah Papua dan Papua Barat.
Saat ini masih dilakukan perekrutan sebanyak 12 orang Putra dan Putri terbaik dari tanah Papua untuk dididik sebagai Penerbang di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Perhubungan.
Modernisasi layanan navigasi itu, ungkap Dirjen Agus, dilaksanakan AirNav Indonesia. " Kita buka trans udara papua, perangkatnya dipasang AirNav Indonesia, " jelasnya.
Menurut Dirjen Agus, pembuatan jalur Trans-Papua ini menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo agar lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat di Papua dan Papua Barat.
'Dengan kondisi geografis yang spesial, Papua dan Papua Barat memerlukan tata cara bernavigasi penerbangan yang khusus pula," jelas Agus.
Prosedur penerbangan berbasis satelit
Di bidang pengoperasian pesawat udara, telah diperkenalkan dan diterapkan tatacara penerbangan di wilayah pegunungan atau Flying in The Mountaineous Area.
Persyaratan operasi penerbangan meliputi kaidah penerbangan visual atau instrumen, penggunaan peralatan Global Positioning System (GPS), kecakapan kru pesawat, program pelatihan kru, budaya keselamatan, peralatan pesawat udara dan kondisi bandar udara.
Sedangkan di bidang pelayanan navigasi penerbangan, saat ini tengah dilakukan program peningkatan status pelayanan AFIS menjadi Aerodrome Control Tower di Papua dan juga peningkatan pelayanan APP dengan berbasis surveillance pada bandara Sentani. (Syam S)