Tumpukan Sembako di DPC PPP Masih Diselidiki Panwaslu
Selasa, 18 April 2017, 07:57 WIB
Bisnisnews.id-Kantor DPC PPP di jagakarsa hingga kini masih disegel warga dan enam truk sembako diantaraya berisi beras yang akan disalurkan ke masyarakat terkait Pilkada untuk pasangan yang diusungnya masih ada di dalam kantor dan dijadikan barang bukti oleh Pnitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).
Ketua Panwaslu Jakarta Selatan, Ari Masyhuri berjanji akan memanggil dan meminta keterangan pihak-pihak terkait.
"Sejauh yang kami ketahui sembako yang ada di sana tidak ada atribut bergambar Paslon dan memang tidak ada sama sekali yang menunjukan Paslon tertentu. Maka dari itu kami sedang kami dalami 3.000 paket tersebut untuk apa," tuturnya.
Bukan hanya itu, Panwaslu Jakarta Selatan juga mengaku tidak menerima laporan sama sekali terkait adanya kegiatan yang akan dilakukan di masa tenang ini. "Ini kegiatan tidak di informasikan. Tapi kemudian ada sembako, walaupun tidak ada atribut partai," kata Ari.
Diketahui Pemilihan Pemilihan Kepala Daerah Jakarta Putaran kedua akan dilangsungkan pada Rabu 19 April 2017. Saat ini, masyarakat maupun tim kemenangan dari kedua Paslon dilarang keras melakukan kegiatan politik. Namun demikian hingga saat ini Panwaslu Jakarta Selatan sudah menerima enam laporan pelanggaran di wilayah Jakarta Selatan.
MENGARAH
Bagi-bagi sembako dan uang pada sejumlah titik di Jakarta dan pasokan hewan (sapi potong) ke Kepulauan Seribu Jakarta Utara, diduga kuat berasal dari pasangan calo (paslon) nomor urut 2.
Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakara hingga kini belum bisa memastikan secara tegas maraknya bagi-bagi uang dan sembako jelang pencoblosan berasal dari Paslon nomor urut 2 dan yang dilakukan saat ini baru sebatas mencurigai.
Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti mengatakan, seluruh laporan akan diselidiki."Setelah kami meminta keterangan dari terlapor maupun pelapor, memang belum ada.
Tapi kan dugaan-dugaan tetap mengarah kepada paslon nomor 2. Karena motifnya sama, ada permintaan KTP dan permintaan KK,"kata Mimah.
Mimah menjelaskan, dugaan juga didasarkan dari pakaian terduga pelaku yang akan membagikan sembako. Karena itu, Bawaslu DKI masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk bisa memastikan pelaku yang sesungguhnya.
kata Mimah, dibutuhkan identifikasi lebih lanjut, karena tida bisa sekadar menuduh. "Dibutuhkan identifikasi lebih lanjut karena kita enggak bisa menuduh, tapi pakaian yang digunakan mengarah kepada itu. Jadi kita akan klarifikasi lebih lanjut kepada pihak yang kita duga dia membagikan sembako tersebut,"jelasnya.(Adhitio)