Usia Produktif, Dominasi Kecelakaan Di Jalan Raya
Minggu, 06 November 2016, 11:46 WIB
Bisnisnews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, korban kecelakaan lalulintas di jalan raya didominasi usia produktif 16 sampai 30 tahun. Sampai saat ini, kematian di jalan akibat kecelakaan jumlahnya lebih besar dibanding akibat penyakit.
Kata Menhub Budi, fakta ini sangat memprihatinkan dan perlu menjadi perhatian serius semua pihak unruk mencegahnya. Setidaknya, ada upaya maksimal untuk menurunkan angka kecelakaan di jalan raya. Salah satunya membangun kesadaran bersama dalam berlalulintas.
" Hal ini perlu menjadi perhatian serius karena kecelakaan di jalan saat ini telah menjadi penyebab kematian tertinggi jika dibandingkan dengan kematian yang disebabkan oleh penyakit seperti jantung dan lain-lain," Kata Menhub Budi pada acara puncak Pekan Keselamatan Nasional 2016 di Jakarta, Minggu pagi (6/11) di Parkir Timur Senayan Jakarta.
Meningkatnya pergerakan lalu lintas di jalan membawa konsekuensi meningkatnya kecelakaan di jalan. Berbagai faktor menjadi penyebab kelalaian seperti faktor manusia, kendaraan, fasilitas jalan, dan faktor lingkungan. Jumlah kecelakaan baik kualitas maupun kuantitas masih tinggi beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data Polri, jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada 2015 sebanyak 98.970 kejadian dengan korban meninggal dunia sebanyak 26.495 jiwa. Dari rincian data tersebut, setiap hari terdapat rata-rata 72 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Sebagian besar kejadian ini melibatkan sepeda motor, yang merupaka angkutan favorit masyarakat dari berbagai lapisan. Lebih disayangkan lagi adalah fakta bahwa korban meninggal tersebut rata-rata didominasi oleh kelompok usia produktif antara 16 sampai 30 tahun.
" Dapat disampaikan bahwa kerugian akibat kecelakaan lalu lintas ini tidak hanya sekedar korban jiwa dan material saja, namun juga berpotensi mengganggu keberlangsungan generasi penerus masa depan bangsa kita," kata Menhub Budi.
Atas dasar fakta-fakta terbut, Menhub Budi mengajak semua pihak, para stakeholder menyatukan visi untuk membanun kepedulian publik terhadap keselamatan. " Melihat besarnya dampak dari kecelakaan jalan di atas, sudah selayaknya semua stakeholder menyatukan visi untuk meningkatkan kepedulian publik terhadap keselamatan di jalan," jelasnya.
Semtara itu, data Global Status Report on Road Safety (WHO, 2015), menyebutkan, setiap tahun terdapat 1,25 juta orang meninggal dan 50 juta orang luka berat akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di seluruh dunia. Dari total jumlah korban tersebut, 90 persen diantaranya terjadi di negara-negara berkembang di mana jumlah kendaraannya hanya 54 perssen dari total keseluruhan kendaraan yang terdaftar di dunia.
Kata Menuhub Budi, bila tidak melakukan tindakan antisipasi, maka akan ada 25 juta orang lagi yang akan meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dalam kurun waktu 20 tahun ke depan.