Volume Kendaraan Ruas Tol Jagorawi dan Tangerang Menurun
Rabu, 18 April 2018, 23:30 WIBBisnisnews.id - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengumumkan, hasil uji coba penarapan paket kebijakan penanganan kemacetan di Tol Jagorawi (Ruas Cibubur – Jakarta) dan ruas Tol Tangerang – Jakarta dengan skema ganjil genap berdampak pada penurunan volume kendaraan.
Hingga hari kedua pemberlakuan kebijakan, Rabu (18/4/2018) rata - rata penurunan di Pintu Tol Kunciran 2 (Tangerang ) sebesar 28,36 persen dibanding kondisi sebelum penerapan. Sementara di Tangerang 2 sebesar 20,97 persen dan Cibubur 2 sebesar 26,22 persen.
Penurunan volume kendaraan ini terjadi pada saat jam pemberlakukan kebijakan, yaitu pukul 06.00 sampai 09.00 WIB.
Sebaliknya data juga menunjukkan terdapat peningkatan volume kendaraan di pintu tol terdekat yang tidak diberlakukan kebijakan. Seperti Pintu Tol Cimanggis arah Jakarta yang berdekatan dengan Pintu Tol Cibubur 2 tercatat peningkatan volume kendaraan pada jam 06.00 – 09.00 wib sebesar rata – rata 8,1 persen.
Kenderungan yang sama terjadi juga di Pintu Tol Karawaci 2 yang terjadi peningkatan rata – rata 2,3 persen. Pintu Tol Karawaci 4 rata rata 2,6 persen dan Pintu Tol Karang Tengah Barat sebesar rata rata tiga persen. Ketiga pintu tol terakhir merupakan akses pintu tol yang berdekatan dengan Pintu Tol Kunciran 2 dan Tangerang 2.
Sebagian pengguna kendaraan pribadi besar kemungkinan juga memutuskan berangkat lebih awal untuk menghindari skema ganjil-genap di ketiga pintu tol tersebut.
Pada hari kedua pemberlakuan kebijakan, jumlah pengguna kendaraan pribadi yang masuk akses Pintu Tol Kunciran 2 dan Tangerang 2 pada jam 04.00-05.00 WIB tercatat 300 unit kendaraan meningkat 109,79 persen dibanding pada masa sebelum pemberlakukan kebijakan, sedangkan pada jam 05.00-06.00 WIB tercatat kenaikan 9,79 persen dari semula 2574 kendaraan menjadi 2920 kendaraan. Kenaikan juga terjadi di Pintu Tol Cimanggis 2 yaitu pada jam 04.00-05.00 WIB sebesar 1,57 persen yaitu dari semula 766 kendaraan menjadi 788 kendaraan, sedangkan pada pukul 05.00 – 06.00 WIB terdapat kenaikan 1,25 persen dari semula 2710 kendaraan menjadi 2744 kendaraan.
Berdasarkan data, tingginya volume kendaraan pada pintu tol yang diberlakukan kebijakan telah dapat dipecah dan terdistribusikan ke pintu tol lain dan ke waktu yang lebih pagi.
Dengan demikian titik kepadatan pada jam sibuk (06.00 – 09.00 WIB) yang bersumber dari ketiga pintu tol tersebut sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan telah dapat diuraikan.
Perhitungan teknis lebih detil mengenai dampak pemberlakuan paket kebijakan ini terhadap kepadatan (V/C ratio), kecepatan rata-rata ataupun waktu tempuh diharapkan akan dapat diketahui dalam beberapa hari mendatang setelah hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan BPTJ selesai dilakukan.
Tangerang – Jakarta Padat
Meskipun analisis dan evaluasi secara teknis belum dilakukan, dari hasil monitoring dan pengamatan langsung di lapangan serta laporan dan masukan dari berbagai pihak, berkurangnya kepadatan lalulintas di ruas tol Cibubur – Jakarta pada jam pemberlakukan kebijakan sudah dapat dirasakan.
Sementara itu sebaliknya pada di ruas tol Tangerang – Jakarta pada jam 06.00 – 09.00 WIB masih dirasakan kepadatan kendaraan seperti pada hari-hari sebelum pemberlakukan kebijakan.
Kepadatan yang masih terjadi di ruas Tangerang – Jakarta diantaranya dimungkinkan karena belum maksimalnya implementasi kebijakan pembatasan angkutan barang golongan III, IV dan V di ruas tol Jakarta – Tangerang.
Seperti diketahui paket kebijakan penanganan kemacetan yang diuji coba mulai 16 April 2018 untuk ruas tol Jakarta Tangerang terdiri dari 3 kebijakan yaitu pertama, pemberlakukan skema ganjil-genap di pintu tol Kunciran 2 dan Tangerang 2.
Pembatasan operasional angkutan barang (golongan III, IV dan V) di ruas Cikupa – Tomang (2 arah) dan ketiga pemberlakuan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) pada ruas Tangerang – Kebon Jeruk. (Syam S)