ASDP Terapkan Sistem Penundaan Kendaraan di Buffer Zonne Sebelum Masuk Area Pelabuhan, Ini Lokasinya.
Kamis, 04 April 2024, 11:40 WIBBISNISNEWS.id - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pastikan, kegiatan arus mudik di penyeberangan Merak dan sejumlah penyeberangan utama lainnya tahun ini akan jauh lebih lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang kerapkali terjadi penumpukan kendaraan calon penumpang yang menguler hingga berkilo-kilo meter.
Sekarang ini telah siapkan sistem penundaan ( delaying system) melalui penyediaan titik zona penyangga (buffer zone) di rest area.
Berikut ini sejumlah titik buffer zonne yang bisa digunakan untuk mengurai penumpukan di pelabuhan. Untuk arah menuju Pelabuhan Merak terdapat Rest Area KM.43, KM.68, Lahan Munic, dan Cikuasa Atas, dll; sedangkan untuk arah Pelabuhan Bakauheni meliputi Rest Area KM.87B, KM.67B, KM.49B, KM.33B, KM.20B, Jalur Arteri Gayam, Kantor Lama Balai Karantian Pertanian, RM Gunung Jati, dll.
Sedangkan untuk arah Pelabuhan Ketapang tersedia area buffer zone pada Terminal Sritanjung, Grand Watudodol, Lapangan Bola Areba, dan Jalur Lingkar.
Untuk Pelabuhan Gilimanuk terdapat Terminal Kargo, UPPKB Cekik, dan Terminal Bus; Arah Pelabuhan Jangkar mencakup Lahan Parkir Paguyuban Petani Tebu; dan Arah Pelabuhan Lembar yaitu Terminal Sigenter dan Lapangan Parkir PDS.
Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP M. Yusuf Hadi mengungkapkan, sistem penundaan (delaying system) melalui penyediaan titik zona penyangga (buffer zone) di rest area menjadi jawabannya
Kata Yusuf, tahun lalu juga ada buffer zone , namun pada mudik tahun ini akan lebih dimaksimalkan sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan . Dengan sistem ini, kendaraan yang datang secara bersamaan sudah bisa diurai.
Jumlah pemudik tahun ini diproyeksikan meningkat signifikan di banding tahun sebelumnya pasca pandemi. Tahun ini, ungkap Yusuf, produksi ditambah 15 persen untuk penumpang dan 14 persen untuk kendaraan dengan total produksi di delaoan lintas pantauan nasional sejumlah 5,78 juta penumpang dan 1,37 juta kendaraan.
“Kelancaran arus mudik Lebaran 2023 salah satunya didukung dengan adanya penerapan sistem penundaan melalui penyediaan titik buffer zone di beberapa titik sehingga langkah tersebut akan diberlakukan kembali pada angkutan lebaran tahun ini,” kata Yusuf di sela-sela Media Gathering Angkutan Lebaran ASDP 2024, Rabu (3/4/2024).
Turut hadir pula dalam kegiatan media gathering, Direktur Teknik & Fasilitas Kusnadi C. Wijaya, dan Direktur Perencanaan & Pengembangan Harry MAC.
Berdasarkan data Rabu (3/4) pukul 11:00 WIB, tiket kendaraan yang sudah direservasi oleh pengguna jasa untuk periode Posko Lebaran H-1 sd H-7 di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk serta Pelabuhan Perbantuan Ciwandan sejumlah 35.355 atau sama dengan 7,9 persen dari total kuota reservasi yang dibuka. Sedangkan untuk periode 1 - 30 Maret 2024 atau periode Pra-Angkutan Lebaran, total tiket kendaraan yang terjual pada 4 (empat) pelabuhan utama adalah 652.118 tiket terjual. Dari data reservasi, diperkirakan puncak Arus Mudik akan terjadi pada tanggal 6 April 2024 (H-4) dengan jumlah pengguna jasa yang telah reservasi untuk di Pelabuhan Merak sebanyak 3.124 tiket atau setara dengan 15% dari kuota reservasi yang dibuka.
Untuk kelancaran perjalanan, khususnya di lintas Merak-Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk, ASDP mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara online via Ferizy sebelum keberangkatannya.
"Hal ini demi kelancaran dan kenyamanan selama penyeberangan, pastikan pengguna jasa sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan," kata Hadi menegaskan.
ASDP terus memastikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi seluruh penumpang dengan memberikan pelayanan prima dalam Angkutan Lebaran 2024 sehingga selaras dengan slogan yang diluncurkan Kementerian Perhubungan tahun ini, yakni "Mudik Ceria, Penuh Makna".
Data Produksi Merak-Bakauheni H-8 Angkutan Lebaran 2024
Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam (periode 02 April 2024 pukul 08.00 WIB hingga 03 April 2024 pukul 08.00 WIB) atau H-8, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 39 unit kapal.
Adapun realisasi total penumpang mencapai 37.952 orang atau turun 25% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 50.769 orang.
Tercatat realisasi kendaraan roda dua yang telah menyeberang mencapai 1.367 unit atau naik 41 persen dibandingkan realisasi tahun lalu mencapai 773 unit. Kendaraan roda empat mencapai 4.321 unit atau turun 32 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.369 unit.
Bus yang menyeberang mencapai 385 unit atau turun 12 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 438 unit. Sedangkan truk logistik yang telah menyebrang dari Jawa ke Sumatera mencapai 3.574 unit atau turun 12% dibandingkan realisasi periode yang sama di tahun lalu sebanyak 4.058 unit.
Total seluruh kendaraan tercatat 9.647 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-8 atau turun 18 persen. dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 11.832 unit.
Sedangkan total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera mulai dari H-10 hingga H-8 tercatat 100.300 orang atau turun 11 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 112.609 orang. Dan untuk total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 24.959 unit atau turun 15 pers3n dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 29.481 unit.
(*/Syam)