Wilayah Udara Papua Super Ekstrem, Pilot Diingatkan .Waspada
Selasa, 07 Oktober 2025, 13:41 WIB
BISNISNEWS.id - Para operator angkutan udara diingatkan untuk selalu waspada saat memasuki wilayah udara Papua
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Sokhib Al Rokhman,mengatajan, wilayah Papua.kemiliki kondisi geografis ekstrem dan unik sehingga menimbulkan beberapa tantangan Keselamatan Penerbangan.
Penegasan itu disampaikan Sokhib di tengah kegiatan Mountainous Safety Meeting ke-XII di Sentani, Jayapura, 6-7 Oktober 2025.
Pertemuan tahunan yang mengisung tema Resilience Mountainous Flying: Peningkatan Situational Awareness”.
Forum ini mempertemukan berbagai pihak terkait untuk mengevaluasi tantangan dan merumuskan langkah konkret dalam meningkatkan keselamatan operasional penerbangan di Papua, tujuannya untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di wilayah Papua.
Pelatihan yang dihadir ri oleh perwakilan dari Direktorat Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Otoritas Bandar Udara Wilayah IX dan X, KNKT, Unit Penyelenggara Bandar Udara di Papua, politeknik penerbangan, serta perwakilan perusahaan penerbangan seperti Chief Pilot.dan Safety Manager_
“Pertemuan ini menjadi ajang untuk mendengar langsung masukan dan tantangan dari para operator di lapangan. Ini penting sebagai dasar evaluasi untuk meningkatkan prosedur dan kebijakan penerbangan ke depan,” ujar Sokhib.
Ia menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, operator, dan seluruh pemangku kepentingan sangat krusial dalam menciptakan sistem keselamatan yang komprehensif dan berkelanjutan di wilayah Papua yang memiliki medan geografis yang kompleks.
Dalam pertemuan, disampaikan bahwa wilayah Papua yang memiliki kondisi geografis ekstrem dan unik sehingga menimbulkan beberapa tantangan Keselamatan Penerbangan, antara lain:
•Kompetensi SDM pilot dalam mengoperasikan pesawat di wilayah pegunungan
• Keterbatasan pengawasan operasional internal oleh operator
Minimnya data dan informasi meteorologi
Jangkauan komunikasi dan surveillance_ yang terba• Minimnya prosedur navigasi dan fasilitas bandara perintis
Ancaman keamanan di beberapa wilayah
Adapun langkah-langkah konkret dan strategis yang dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yakni :
•Menerbitkan pedoman operasional penerbangan di area pegunungan tropis melalui Advisory Circular AC 120-09_ dan Surat Edaran Keselamatan tentang perawatan sistem pengereman roda pendaratan.
• Mendorong penerapan _Flight Data Analysis (FDA)_ untuk pesawat kecil dengan memanfaatkan data dari instrumen avionik pesawat.
• Bersama BMKG, menggelar pelatihan observasi cuaca untuk personel bandara perintis dan maskapai penerbangan.
• Menyusun prosedur _TIBA (Traffic Information Broadcast by Aircraft)_ dan _CTAF (Common Traffic Advisory Frequency)_ melalui publikasi AIP.
AirNav Indonesia telah meningkatkan layanan _surveillance_ di sektor Timika, Sorong, dan Biak (Tahap I).• AirNav juga telah memperbarui dan mempublikasikan jalur _Visual Flight Rules (VFR)_ untuk Papua.
• Melakukan pembaruan data airstrip, verifikasi untuk registrasi bandara, serta melengkapi fasilitas navigasi sep_windshock
“Melalui forum tahunan ini, Kami berharap semua pihak dapat terus memperkuat kolaborasi demi mewujudkan keselamatan penerbangan yang lebih baik di wilayah Papua, baik dari sisi kebijakan, teknis operasional, maupun peningkatan sumber daya manusia,” jelas Sokhib. (Syam)