2 Unit di Kementerian ESDM Raih Penghargaan Dari LAN Tahun 2019
Rabu, 07 Agustus 2019, 17:51 WIBBisnisNews-- Unit pelayanan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menorehkan prestasi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) tahun 2019. Ini artinya kualitas pelayanan dan SDM di kementerian yang mengurusi pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Tanah Air. Pelayanan makin baik, penerimaan dari PNBP ke kas negara juga besar serta mendorong penciptaan lapangan kerja baru.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) dan PPSDM Aparatur BPSDM ESDM meraih peringkat II dan III Lembaga Pelatihan Pemerintah Berprestasi Tahun 2019 untuk kategori Penyelenggara Pelatihan Teknis dan Pelatihan Fungsional. Penghargaan teesebut diberikan bertepatan dengan HUT ke-62 Lembaga Administrasi Negara (LAN) ini disampaikan langsung oleh Kepala LAN Adi Suryanto, di Jakarta, kemarin.
Kepala PPSDM KEBTKE Wawan Supriatna mengatakan bahwa prestasi ini menjadi cambuk untuk terus berinovasi serta meningkatkan kinerja dalam pelayanan kediklatan dan sertifikasi, khususnya di bidang Kelistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi.
Baca Juga
"Menghadapi perubahan pasar layanan jasa, kami berusaha untuk inovatif, tidak lepas dari kemajuan teknologi dan tidak boleh mudah puas dengan kondisi yang ada," ujar Wawan.
Menurutnya, generasi milenial yang menjadi sasaran layanan pelatihan merupakan generasi yang kritis. Untuk itu, arah layanan juga harus customer oriented, mengutamakan kebutuhan pengguna jasa.
"Saat ini kita berada di era disruptif dan industri 4.0. BPSDM ESDM Kementerian ESDM sebagai lembaga pembina layanan pelatihan terus memperluas jejaring stakeholdernya, baik aparatur, masyarakat, maupun industri di sektor ESDM," papar Wawan.
Sebagai informasi, papar dia, ajang ini diikuti oleh Lembaga Pelatihan tingkat Pemerintah Pusat se-Indonesia. Terdapat empat kriteria yang dinilai dalam ajang ini, yaitu kemampuan lembaga pelatihan membaca, memahami, membuat dan mengkomunikasikan data sebagai informasi (Data Literacy).
Kemudian, kemampuan menggunakan teknologi secara efektif (Technology Literacy). Selanjutnya, fokus terhadap aspek humanities (Human Literacy); serta kemampuan lembaga pelatihan dalam memahami dan menafsirkan kondisi lingkungan (Environmental Literacy).*helmi