2020, Pertamina Siap Salurkan 26.6Juta KL BBM Subsidi
Kamis, 02 Januari 2020, 10:57 WIBBisnisNews.id -- PT Pertamina siap menyalurkan BBM Bersubsidi atau bahan bakar Jenis BBM Tertentu (JBT) serta BBM Penugasan pada tahun 2020 sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan Pemerintah sebanyak total 26,6 juta KL. Jumlah tersebut terdiri dari BBM Bersubsidi jenis Solar sebesar 15,076 juta KL, BBM Bersubsidi jenis Minyak Tanah sebesar 560 ribu KL, dan BBM Penugasan jenis Premium sebanyak 11 juta KL.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyatakan BBM Bersubsidi akan disalurkan kepada 5.726 lembaga penyalur eksisting, 13 lembaga penyalur yang sedang persiapan (on progress) dan 160 lembaga penyalur BBM Satu Harga.
“Pertamina bersama masyarakat bisa sama-sama mengawal BBM bersubsidi ini agar lebih tepat sasaran. Pertamina juga berkomitmen pada 2020 untuk menerapkan digitalisasi SPBU, sehingga seluruh transaksi di SPBU bisa termonitor dengan akurat,” ujar Nicke, usai Penyerahan SK Penugasan dan Kuota Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) jenis bensin (gasoline) tahun 2020 di Jakarta.
Aman, Digitalisasi Pasokan BBM
Ia menambahkan, integrasi digitalisasi yang diterapkan oleh Pertamina sudah dilakukan secara bertahap mulai dari Terminal BBM hingga SPBU seperti pemasangan ATG (Automated Tank Gauge) di Terminal BBM (TBBM) ) dan di SPBU.
ATG adalah alat untuk mengukur volume cairan di tanki penyimpanan BBM baik di TBBM dan tanki pendam di SPBU sehingga tidak perlu di ukur secara manual, mencegah human eror dan fraud. Saat ini sudah ada 621 tanki yang menggunakan ATG di seluruh terminal BBM.
Tidak hanya ATG, Digitalisasi di Terminal BBM juga sudah menerapkan program digitalisasi berupa New Gantry Sistem yaitu modernisasi sistem pengisian mobil tanki , Program MS2 atau program pemesanan order pihak SPBU ke Pertamina menggunakan SMS atau mobile app.
Ada juga automation truck scheduling yaitu sistem yang digunakan untuk penugasan mobil tanki. Selain itu ada sistem ODI (online delivery info) yaitu aplikasi yang bisa di akses oleh SPBU untuk memonitor status pesanan dan posisi MT yang mengirim ke SPBU.(nda/helmi)