3.116 Personil Dan 46 Unit Kapal Dikerahkan Atasi Oil Boom di Kepulauan Seribu
Minggu, 11 Agustus 2019, 20:17 WIBBisnisNews.id -- Tangani kebocoran gas dan tumpahan minyak dari anjungan yang dioperasikan PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus intensif dilakukan. Dampak negatif yang ditimbulkan terus diatasi baik kepada warga Karawang dan Bekasi sampai Kepulauan Seribu, Jakarta.
Semua pihak turun ke lapangan untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan akibat kebocoran minyak dan gas tersebut. Mulai PHE ONWJ, TNI/ Polri para relawan sampai aparat Ditjen Perhubungan Laut (Hubla) di wilayah Kepulauan Seribu.
Sampai hari ini, Minggu (11/8/2019), Oil Boom telah digelar PHE ONWJ sepanjang 8.605 meter untuk menghalau tumpahan minyak di perairan dan di pesisir pantai Utara Jawa.
"Selain itu, sebanyak 3.116 personil di darat dan laut serta 46 unit kapal telah dikerahkan untuk menangani kebocoran gas dan tumpahan minyak tersebut," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kepulauan Seribu selaku Mission Coordinator (MC) Tier 1, Capt. Herbert Marpaung saat memberikan update penanganan kebocoran gas dan tumpahan minyak dari anjungan yang dioperasikan PHE ONWJ yang terjadi awal Juli 2019 lalu.
Capt. Herbert menjelaskan bahwa Oil Boom yang digelar tersebut tersebar di sejumlah titik. Di perairan, PHE ONWJ menggelar 4.200 meter static oil boom di lapis pertama dan 400 meter di lapis kedua.
Masalah kebocoran minyak dan gas di pengeboran lepas pantai Karawabg milik PHE ONWJ harus diselesaikan sampai tuntas. PHE ONWJ sebagai operator sumur migas itu harus proaktif. Sementara, pihak lain termasuk jajaran KSOP Kepulauan Seribu juga aktif ambil bagian dalam proses recovery pascalebocoran sumur migas ini.
Sejak beberapa hari terakhir Ditjen Hubla melalui Direktorat KPLP menurunkan kapal patroli KN Alugara dan personelnya mengawasi dan membantu proses penanganan tumpahan minyak dan gas ini.
Jangan sampai menimbulkan pencemaran di laut bahkan mengganggu keselamatan pelayaran khususnya di Teluk Jakarta dan pantai utara Jawa.(helmi)