54% Anggaran ESDM Diabdikan Untuk Kepentingan Rakyat
Selasa, 23 Juli 2019, 06:41 WIBBisnisnews.id -- Kementerian ESDM mengalokasikan 54% anggaran yang bersumber dari APBN untuk kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan rakyat, seperti pembangunan jaringan gas kota, pemberian konverter kit untuk nelayan, pemberian bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), serta pemberian bantuan sarana air bersih (sumur bor) untuk rakyat di lokasi sulit air.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, realisasi penerimaan sektor ESDM tahun 2018 mencapai Rp282,48 triliun atau 178% jumlah itu lebih besar dari target yang sudah ditetapkan dalam Anggaran Penerimaan Dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 yakni sebesar Rp158,62 triliun.
"Penerimaan negara dari PNBP tahun 2018 ini merupakan penerimaan negara paling tinggi dalam lima tahun terakhir ini," jelas Menteri Jonan lagi.
Baca Juga
Sementara, penerimaan tercatat berasaldari PNBP sumber daya alam (SDA) sebesar Rp195,17 triliun, PNBP Non SDA Rp22,35 triliun, PNBP Badan Layanan Umum (BLU) Rp0,268 triliun dan PPH Migas sebesar Rp64,70 triliun.
Menteri Jonan mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Komisi VII DPR RI atas kinerja dan capaian Kementerian ESDM selama beberapa tahun terakhir. "Capaian yang diperoleh Kementerian ESDM ini merupakan upaya bersama Komisi VII dan Kementerian ESDM," aku Menteri Jonan.
Di tempat terpisah, pakar migas Ibrahim Hasyim meminta Pemerintah mendorong penggunaan gas untuk kepentingan masyarakat dan industri lokal. "Gas merupakan energi masa depan yang sangat baik. Lebih murah, bersih dan ramah lingkungan," katanya menjawab Bisnisnews.id.
Menurutnya, untuk mendukung keberhaailan penggunaab gas, dibutuhkan kebijakan yang lw ih serius dari Pemerintah dan DPR. "Bisa dengan menambah alokasi subsidi untuk membangun ibfrastruktur gas di Tanah Air dan lainnya. Paling sama dengan kebijakan BBM Satu Harga yang dinilai sukses saat ini," jelas Ibrahim.
Menurut politisi Nasdem ini, cadangan gas Indonesia sangat besar. Belakangan ini, hampir setiap pengeboran sumur migas baru menemukan gas dan temuan minyaknya makin kecil. Sumber daya alam yang melimpah itu harus dimanfaatkan sampai optimal untuk kepentingan nasional, selain diekspor.
"Kini saatnya kita beralih ke gas. Jangan sampai cadangan gas besar tapi kita justru impor BBM.Bukan hanya untuk industri tapi juga rumah tangga kecil lebih hemat pakai gas," tegas Ibrahim Hasyim.(helmi)