AirNav Indonesia Mencatat Penerbangan Lintas Negara Naik 81,8 Persen
Sabtu, 21 Desember 2024, 22:54 WIBBISNISNEWS.id - AirNav Indonesia mencatat peningkatan signifikan penerbangan lintas negara atau over-flying sebesar 81,8 persen paca pengalihan ruang udara ( Flight Information Region / FIR ) di atas Kepulauan Riau dan Natuna dari CAAS Singapura ke AirNav Indonesia pada 22 Maret tahun 2024 lalu.
Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia Ahmad Nurdin Aulia mengungkapkan hal itu oada kegiatan Media Gathering di Bandung, Sabtu (21/12/2024).
Dikatakan, perkembangan itu menandakan penerbangan di Indonesia semakin pulih, atau kembali bangkit pasca pandemi covid-19.
Tercatat penerbangan domestik
naik dua persen, penerbangan internasional naik 14,1 persen, dan yang istimewa, ungkap Aulia adalah penerbangan lintas
negara atau pesawat yang hanya melintas ruang udara Indonesia, naik sebanyak 81,8 persen dibandingkan tahun 2023 lalu.
Dijelaskan, bila dibandingkan dengan jumlah penerbangan sebelum pandemi
covid-19, hanya penerbangan Domestik yang pertumbuhannya masih agak lambat, yaitu baru
74 persen . Sedangkan penerbangan Internasional sudah hampir pulih, yaitu 92 persen, bahkan untuk penerbangan lintas negara sudah bisa melebihi jumlah penerbangan sebelum pandemi, yaitu
mencapai 175 persen.
“Kenaikan jumlah penerbangan lintas negara ini,salah satu faktor pendorongnya
adalah pengalihan FIR Natuna dari Singapura ke Indonesia. AirNav Indonesia sangat mengapresiasi kerja keras Pemerintah
dalam upaya dan negosiasi yang panjang, untuk mengalihkan ruang udara di atas Kepulauan Riau
dan Natuna dari Singapura, dan saat ini sudah dikelola oleh AirNav Indonesia. Selain mengembalikan kedaulatan teritori udara negara Republik Indonesia, terbukti juga bisa
menambah pendapatan negara,” ujar Aulia.
AirNav Indonesia mencatatkan 5 city-pair dengan penerbangan lintas negara terbanyak, adalah
rute Kuching – Kuala Lumpur, Kuala Lumpur – Kinabalu, Singapore – Manila, Melbourne –
Singapore, dan Sydney – Singapore.
Sedangkan 5 city-pair terbanyak untuk penerbangan internasional adalah rute Jakarta - Singapore, Jakarta - Kuala Lumpur, Denpasar - Singapore, Denpasar – Kuala Lumpur, dan Kualanamu – Kuala Lumpur.
Untuk 5 city-pair domestik terbanyak
dari Soekarno – Hatta (CGK) adalah tujuan Denpasar, Surabaya, Makassar, Medan dan Balikpapan.
Lebih lanjut Aulia menambahkan, selain catatan positif jumlah penerbangan, AirNav Indonesia
juga menunjukan komitmen terhadap peningkatan layanan navigasi dan keselamatan
penerbangan, tahun ini kami berhasil mencapai indikator Acceptable Level of Safety Performance
(ALoSP) rata-rata 105 BN persen.
Selain itu, layanan AirNav Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari para
pelanggan dengan nilai (Customer Satisfaction Index) sebesar 4,05 dari target skor 3,50. Hasil ini
didapatkan dengan metode on-site observation oleh INACA (Indonesia National Air Carriers
Association) di sejumlah Bandara sejak tanggal 3 Juli - 27 September 2024.
Beberapa milestone penting lainnya yang dicatatkan oleh AirNav Indonesia di tahun 2024 ini,
antara lain AirNav Indonesia menjadi salah satu inisiator dari program Cross FIR Boundary
UPR atau “Tol Udara” Lintas Negara, bersama dengan operator navigasi penerbangan dan
maskapai dari Singapore, Australia, dan New Zealand, yang kegiatannya dimulai per 05 Agustus
2024 lalu.
AirNav Indonesia juga memberikan dukungan Layanan Navigasi Penerbangan untuk kegiatan upacara 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara, dengan menyiapkan Mobile Tower di Bandara VVIP
IKN serta layanan Ruang Udara melalui cabang Balikpapan.
Dukungan layanan navigasi penerbangan juga diberikan untuk beberapa perhelatan
internasional, seperti Bali Air Show, Moto GP Mandalika, F1 Power Boat Danau Toba, dan lainnya sehingga kegiatan bisa berjalan lancar dan para peserta mendapatkan penerbangan yang aman dan nyaman.
Aulia menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholders aviasi yang terlibat
dan mendukung pencapaian positif AirNav Indonesia selama tahun 2024 ini, “Keberhasilan ini
adalah hasil kerja keras dan kolaborasi antar semua pihak, termasuk pemerintah melalui
regulator, operator bandara, maskapai penerbangan, pengguna jasa dan pastinya seluruh
karyawan AirNav Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan navigasi udara yang berstandar internasional, dan terus melakukan inovasi demi peningkatan keselamatan,
kelancaran, efisiensi dan keberlanjutan penerbangan di Indonesia”.
Tentang AirNav Indonesia
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum
LPPNPI) atau AirNav Indonesia (AirNav) merupakan lembaga dengan kepemilikan modal negara
di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (KBUMN RI) yang didirikan
tanggal 13 September 2012 berdasarkan amanat UU Nomor 1 Tahun 2009 dan Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 77 tahun 2012 tentang Perum LPPNPI. Sebagai satu-satunya
penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, AirNav bertugas untuk memastikan
keselamatan, keamanan, dan kelancaran operasional penerbangan di ruang udara Indonesia dan
sejumlah ruang udara negara lain yang berbatasan dengan wilayah udara Indonesia.
Secara umum, AirNav mengelola ruang udara seluas 7.789.268 km2. Luasan tersebut dibagi
menjadi 2 Flight Information Region (FIR) yang masing-masing dikelola oleh pusat pelayanan lalu
lintas udara di Jakarta dan Makassar. Di ruang udara seluas itu, berdasarkan data tahun 2019
(sebelum pandemi COVID-19), AirNav melayani rata-rata 6,125 pergerakan pesawat udara per
harinya, baik yang sifatnya take-off/ landing, maupun penerbangan lintas (overflying).
(*/Syam)