ALFI dan KADIN Indonesia Ambil Peran Transformasi Digital, Akbar Johan: Hemat Biaya Logistik 80 T
Jumat, 15 Agustus 2025, 19:09 WIB
BISNISNEWS.id - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) akan mengambil peran pada kegiatan pameran Transport Logistic Southeas Asia dan Air Cargo Southeas Asia (tlacSEA) yang berlangsung pada 29 - 31 Oktober 2025 di Sands Expo & Convention Centre Singapore.
Pameran strategis di sektor logistik yang lebih fokus pada rantai pasok, konektivitas lintas batas dan logistik berkelanjutan di seluruh kawasan, merupakan bagian dari upaya dalam menyikapi melonjaknya aktivitas ecomerce.
Ketua Umum DPP ALFI Akbar Johan
mengatakan, tlacSEA , yang berlangsung di Singapore tersebut menjadi ajang strategis dalam memperkenalkan lebih banyak potensi pasar Indonesia.
Johan mengatakan, saat ini memang biaya logistik di Indonesia masih yang tertinggi di Asia Tenggara yakni sebesar 15 persen dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura yang berada jauh di bawah 10 persen.
" Kendati demikian, Indonesia menjanjikan pasar yang cukup besar, karenanya banyak pelaku usaha logistik dari sejumlah negara di dunia melirik Indonesia sebagai pasar, karena kue-nya cukup besar," jelas Johan, saat pembukaan Pameran dan Konferensi Logistic Southeast Asia dan Air Cargo Southeast Asia (tlacSEA), di Menara Kamar dagang dan Industri Indonesia (KADIN), di Jakarta pada Jumat (15/8/2025).
Dikatakan, Indonesia menjadi sangat strategis karena telah menjadi pusat pertumbuhan logistik regional, yang didorong oleh peningkatan infrastruktur, modernisasi pelabuhan, dan percepatan digitalisasi rantai pasok.
"Indonesia juga menjadi sangat strategis bagi pelaku usaha logistik dari luar, karena memiliki potensi pasar yang sangat besar, yang terdiri dari ribuan pulau, pelabuhan dan 40 bandara internasional," jelas Johan.
Dikatakan, saat ini Indonesia sedang menuju pada tatanan transformasi dan digitalisasi logistik, yang diprediksi bakal menyumbang penghematan cost logistik nasional mencapai Rp80 Triliun hingga Rp100 Triliun pertahun.
" Digitalisasi ini akan menjadi kunci dalam mengatasi beragam hambatan logistik di Indonesia. Sekarang memang sudah dimulai, tapi belum maksimal," jelasnya.
Mengadopsi teknologi terkini dalam menperlancar kegiatan logistik, lanjut Johan, adalah keharusan yang tidak bisa lagi ditunda. Kendati demikian, Johan mengakui, masih tingginya ego sektoral, sehingga tetap menjadi hambatan.
" Kita perlu memperkuat harmonisasi dan kepastian hukum," jelasnya.
Dia juga menyikapi adanya fenomena geopolitik global, seperti perang fisik yang masih terus terjadi, sehingga menjadi pemicu terhambatnya kelancaran logistik antar negara.
" Kami, ALFI mengambil peran strategis dengan terus mendorong flatform logistik yang terintegrasi dengan National Logistik Eksosistem (NLE). Karenanya saat ini kami memiliki ALFI Institute, dan mengoptimalkan smart dan green logistics hub yang berbasis IoT maupun artificial intelegence (AI).
Terkait penghematan cost logistik nasional yang mencapai Rp.80 Triliun hingga Rp.100 Triliun pertahun itu mendapat tanggapan serius dari
Pelaksana Tugas (Plt) Asistant Deputi Bidang Logistik Kemenko Perekonoman Ismariny.
Dikatakan, data penghematan ini tentunya sangat diharapkan pemerintah. Ismariny dalam sambutan pembukaannya pada kegiatan diskusi tlacSEA tersebut, akan melaporkannya kepada Menko Perekonomian.
" Pak Menko Airlangga Hartarto, tentu sangat senang dengan angka-angka ini, seperti yang disampaikan. Pak Ketua ALFI, Bapak Joha ," guyonnya.
CEO & Managing Director, MMI Asia Pte Ltd, Michael Wilton mengatakan Indonesia memainkan peran penting dalam transformasi logistik Asia Tenggara, mulai dari pengembangan infrastruktur hingga digitalisasi rantai pasok.
“Melalui tlacSEA Connect Indonesia dan acara utama di Singapura, kami bertujuan menyelaraskan prioritas nasional dengan strategi regional dan mendukung solusi praktis untuk pertumbuhan jangka panjang,” ujar Michael.
Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Transformasi Teknologi,UMKM, dan Digitalisasi, Teguh Anantawikrama, menyambut baik kegiatan tlacSEA ini.
Dikatakan, partisipasi Indonesia pada tlacSEA 2025 lebih dari sekadar pameran, ini adalah platform strategis untuk menampilkan kekuatan ekosistem logistik nasional.
“KADIN mendorong pelaku usaha tidak hanya hadir, tetapijuga aktif berkontribusi dalam dialog global tentang digitalisasi dan efisiensi logistik. Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia siap bersaing dan berkolaborasi secara regional,” jelas Teguh.(Syam)