Anggota Paskibraka Tak Rela Bendera Dibolak-balik
Kamis, 24 Agustus 2017, 00:06 WIBBisnisnews.id - Anggota Paskibraka merupakan kader-kader terbaik pengawal dan pelestari Sang Saka Merah Putih yang tidak rela lambangnya negaranya dihina dan dibolak-balik oleh siapapun.
Hal itu diungkapkan Menpora Imam Nahrawi saat menjadi Inspektur Upacara dalam Apel Kebangsaan Purna Paskibraka 2017, Rabu (23/8/2017) siang di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON), Jakarta.
"Paskibraka bukanlah sekedar membawa kain berwarna merah dan putih. Melainkan pasukan khusus yang berperan untuk mengibarkan lambang sebuah negara merdeka yang tidak bisa begitu saja di remehkan apalagi bila dibolak- balik oleh negara lain, " tegas Menpora
Hadir dalam Apel Kebangsaan sebanyak 3.333 anggota paskibraka dari 33 Provinsi tersebut Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri yang juga Purna Paskibraka Indonesia Angkatan tahun 1962.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah para purnawirawan paskibra dan Paskibraka berkumpul dari seluruh Provinsi dan Kabupaten Kota.
Selama kurun waktu dari tahun 1967 hingga tahun 1972, bendera pusaka dikibarkan oleh para pemuda utusan daerah dengan sebutan "Pasukan Penggerek Bendera".
Kemudian pada tahun 1973, Idik Sulaeman yang menjabat sebagai Kepala Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, membantu Husein Mutahar dalam pengembangan latihan dan melontarkan gagasan baru tentang nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
Mutahar lalu kembali menyusun ulang dan mengembangkan formasi pengibaran bendera pusaka. Formasi tersebut terdiri dari tiga kelompok, yakni kelompok 17 (Pengiring/Pemandu), kelompok 8 (Pembawa/Inti), dan kelompok 45 (Pengawal). Formasi tersebut merupakan simbol dari hari kemerdekaan Republik Indonesia (17-8-45). (Rayza Nirwan)