Anindya Bakrie Bidik Amerika Serikat Dan Serbia
Sabtu, 14 Januari 2017, 23:58 WIBBisnisnews.id - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) masa bakti 2016 - 2020, Anindya Bakrie langsung tancap gas usai kabinetnya dikukuhkan dan dilantik. Dalam menjawab tantangan untuk mengembalikan kejayaan renang Indonesia di kancah internasional, khususnya di Asia Tenggara dan Asia, Anindya langsung menggulirkan program-program andalannya. Amerika Serikat dan Serbia pun menjadi bidikannya.
Anindya mengatakan kepengurusan baru PB PRSI memiliki tantangan tersendiri karena langsung dihadapkan dengan dua ajang besar, yakni SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Namun dia optimistis atas kembalinya kejayaan Indonesia di cabang ini.
" Kepengurusan ini memiliki tantangan tersendiri dengan langsung dihadapkan kepada SEA Games dan Asian Games. Tetapi, kami yakin dengan fondasi yang kami buat, kami yakin masa kejayaan olahraga aquatik bisa kembali kami raih," kata Anindya usai pengukuhan dan pelantikan PB PRSI masa bakti 2016 - 2020 oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Tono Surtaman.
Putra sulung pengusaha dan mantan Ketua Umum Partai Golar, Aburizal Bakrie itu mengemukakan, untuk membangkitkan prestasi olahraga ini perlu aktif mengikutsertakan atlet mengikuti kejuaraan internasional. Namun, saat ini pihaknya akan fokus pada SEA Games 2017 Malaysia lantaran pelaksanaan tinggal tujuh bulan lagi.
" Untuk SEA Games, waktunya cukup sempit. Kami harus melihat mana nomor-nomor yang bisa kita colong (medali). Kami belum bisa bilang berapa (medali), tapi lebih dari satu untuk renang. Kami juga berharap di polo air," ucapnya.
Asian Games 2018 dinilai Anindya sebagai taruhan. Mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah, hingga pihaknya harus bisa menyiasati dengan baik untuk bisa mencuri poin disitu. Mereka memiliki waktu 18 bulan untuk bekerja keras untuk melakukan pembinaan atlet muda guna melahirkan bintang baru. Targetnya bintang muda tersebut bisa bersinar pada Asian Games 2018 mendatang.
Sementara untuk puncaknya, Olimpiade 2020, Anindya berharap Indonesia bisa kembali meloloskan wakil lebih banyak ke ajang olahraga tertinggi di dunia tersebut lewat kualifikasi, tanpa wildcard.
Demi meningkatkan prestasi para perenang, Anindya menegaskan, PB PRSI membidik Amerika Serikat untuk menyelenggarakan Sammer Camp. " Kita mempersiapkan berbagai program yang ada untuk kedepan memberikan prestasi atlet, salah satunya dengan menggelar Summer Camp untuk para atlet berbakat. Dan kami melihat renang Indonesia kedepannya memiliki sesuatu yang cukup cerah mengingat perenang-perenang muda sukses menunjukkan prestasi pada Kejuaraan Renang Kelompok Umur ASEAN (SEA Age) 2016," jelasnya.
Dirinya mengaku untuk mewujudkan konsep program ini, pihaknya mengincar Amerika Serikat sebagai tujuan utama pelaksanaan program tersebut, karena memiliki pengalaman serta pelatihan yang berkualitas. Selain Amerika Serikat, perhelatan Summer Camp tersebut digelar di Eropa, mengingat banyak negara Eropa yang memang sudah mampu menunjukkan diri sebagai salah satu rival AS di renang.
Bahkan dari belahan Eropa ini PB PRSI sudah melangkah maju dengan merekrut pelatih dari Serbia untuk menangani tim nasional polo air. Serbia memang merupakan negara kuat di polo air. Bahkan negara itu menjadi juara dunia. Kini pelatih juara dunia itu sudah berada di Indonesia.
Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KONI) Pusat, Mayjen TNI (Purn) Tono Surtaman melantik kepengurusan baru Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) yang dikomadoi Anindya Bakrie, Rabu (11/1/2017). Pelantikan berlangsung istimewa karena dihadiri lengkap oleh pimpinan lembaga tinggi olahraga nasional.(Ariwangsa)