Antrian Imigrasi 8 Jam Buat 1.000 Penumpang Ketinggalan Pesawat
Minggu, 06 Agustus 2017, 18:29 WIBBisnisnews.id - Para wisatawan Inggris menghadapi penundaan terburuk di bandara karena aksi mogok karyawan terkait pemeriksaan paspor yang lebih ketat.
Staf imigrasi di bandara Barcelona melakukan mogok selama satu jam pada hari Minggu 6 Agustus setelah pengumuman pada Jumat malam (4/8/2017).
Keputusan mereka mengancam ratusan penumpang Inggris yang bepergian ke negara tersebut. Hal ini juga terjadi bagi penumpang yang bepergian kembali dari tempat-tempat di Eropa.
Penumpang harus menunggu hingga empat jam di imigrasi dan hasilnya pesawat terbang dengan kursi setengah kosong.
Staf yang bekerja di bandara El Prat Barcelona menerima lebih dari 600 ribu pengunjung Inggris setiap tahun. Perusahaan keamanan swasta, Eulen menuntut kondisi yang lebih baik dan lebih banyak karyawan karena mereka bekerja hingga 16 jam sehari.
Mereka juga mengancam akan melanjutkan mogok hari Senin 7 Agustus jika tuntutan mereka tidak terpenuhi. Pekan lalu, ketua komite pemogokan tersebut mengatakan antrian sangat penting untuk negosiasi pekerja. Pemogokan mereka sejauh ini dilaporkan menyebabkan antrian bertahan hingga delapan jam.
Wisatawan Inggris disarankan oleh maskapai untuk tiba di bandara Barcelona setidaknya tiga jam sebelum waktu keberangkatan.
Seorang penumpang, Paul Steenkamp, mengatakan pada Telegraph bahwa antrian di El Prat Barcelona sangat masif. Setidaknya tiga jam diminta untuk melewati pemeriksaan keamanan, menambahkan: "Kekacauan adalah pernyataan yang meremehkan."
Lebih dari 1.000 wisatawan kehilangan penerbangan akibat tindakan tersebut, sementara penundaan yang disebabkan oleh peraturan Uni Eropa yang baru juga menyebabkan penundaan di bandara lain seperti Malaga dan Palma.
Pemeriksaan paspor baru yang diperkenalkan pada bulan Mei, berlaku untuk orang-orang yang bepergian ke dan dari Inggris karena Inggris bukanlah anggota wilayah Schengen. Tekanan ini diterapkan oleh Theresa May saat dia menjadi Sekretaris Rumah Tangga.
Namun, penumpang menuduh bandara Eropa tidak menyediakan cukup banyak staf untuk melakukan pemeriksaan yang lebih baik.
Operator maskapai Inggris telah menuntut agar Pemerintah memberi tekanan pada negara-negara untuk mempercepat pemeriksaan.
Keterlambatan tersebut juga menyebabkan kemarahan karena para ahli mengatakan bahwa penumpang tidak berhak menuntut kompensasi karena penundaan tersebut bukan kesalahan maskapai penerbangan. (marloft)