AP I Terus Kembangkan Tiga Bandara Utama Dengan Nilai Proyek Triliunan Rupiah
Senin, 04 November 2019, 15:46 WIBBisnisNews.id -- Manajemen PT Angkasa Pura (AP) I tengah mengembangkan beberapa bandaranya untuk mendukung komitmen Pemerintah dalam mewujudkan konektivitas udara di wilayah tengah dan timur Indonesia. Beberapa bandara tersebut yaitu Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Lombok Praya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Pada pidato pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 di Gedung DPR/MPR pada 20 Oktober lalu, Presiden Jokowi menegaskan, pembangunan infrastruktur masih menjadi fokus kerja Pemerintah selama lima tahun ke depan.
Infrastruktur menjadi hal penting menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi yang mempermudah akses ke kawasan pariwisata sehingga dapat mendongkrak pembukaan lapangan pekerjaan baru yang pada akhirnya dapat mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.
“Seiring dengan fokus Pemerintah pada pengembangan infrastruktur transportasi tersebut, Angkasa Pura I juga terus mendorong pengembangan beberapa bandaranya di wilayah tengah dan timur Indonesia,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.
Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin
Hingga 20 Oktober 2019, progress proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) sudah mencapai 93,6 persen dan ditargetkan dapat mulai dioperasikan dan diresmikan pada akhir 2019.
Dengan adanya terminal baru ini akan menambah kapasitas terminal penumpang menjadi 7 juta penumpang per tahun, lebih besar hampir 5 kali lipat dari kapasitas terminal lama yang hanya dapat menampung 1,5 juta penumpang per tahun. Pada 2018 lalu, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin melayani 3,9 juta penumpang, naik 7,1 persen dibanding trafik penumpang pada 2017.
Proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin menelan dana Rp2 triliun ini terdiri pembangunan terminal baru, perluasan apron, dan perluasan terminal kargo. Setelah selesai 100 persen, luas terminal penumpang bertambah menjadi 77.569 meter persegi (kapasitas 7 juta penumpang per tahun) dari 9.043 meter persegi (kapasitas 1,6 juta penumpang per tahun).
Sementara luas apron bertambah menjadi 129.812 meter persegi yang dapat menampung 16 pesawat narrow body dari 80.412 meter persegi yang hanya dapat menampung 8 pesawat _narrow body_. Sedangkan perluasan terminal kargo tahap 1 nantinya akan dapat menampung 44.000 ton per tahun dari 22.297 ton per tahun. Dengan desain terminal seperti perahu jukung dan atap terminal yang menyerupai intan, bandara ini akan menjadi ikon kebanggaan baru bagi Kalimantan Selatan.
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo
Hingga 27 Oktober 2019, progress pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo telah mencapai 86,4 persen dan ditargetkan penerbangan domestik dapat beroperasi penuh pada Januari 2020. Sedangkan penerbangan internasional dapat beroperasi penuh pada Maret 2020.
YIA merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamatkan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Angkasa Pura I. YIA mendesak untuk dibangun mengingat Bandara Adisutjipto yang ada saat ini sudah dalam kondisi _lack of capacity.
Setelah pembangunan tahap 1 selesai (awal 2020), YIA akan memiliki terminal penumpang 3 lantai seluas 219.000 meter persegi dengan kapasitas 15 juta penumpang per tahun, runway sepanjang 3.250 x 45 meter, 4 unit garbarata, luas apron 371.205 meter persegi (kapasitas 22 parking stand).
Luas terminal kargo 12.000 meter persegi (kapasitas 40.300 ton per tahun), serta gedung parkir 3 lantai dengan luasan area 137.280 meter persegi yang mampu menampung hingga ribuan kendaraan.
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
Sementara itu, pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sudah mulai pekerjaan desain dan perluasan terminal 1 serta apron selatan-timur. Hingga 20 Oktober 2019, _progress_ pengembangan terminal sudah mencapai 16,3 persen dan ditargetkan dapat selesai pada awal 2021.
Pada proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin ini terminal penumpang akan diperluas menjadi 166.815 meter persegi yang dapat menampung 15 juta penumpang per tahun dari luasan terminal eksisting 51.815 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun. Selain itu, apron juga akan diperluas menjadi 385.346 meter persegi (kapasitas 53 parking stand) dari luasan eksisting yang hanya 185.500 meter persegi (kapasitas 42parking stand)*helmi