AP II Akan Memperluas Terminal Penumpang Bandara Silangit
Sabtu, 09 Februari 2019, 08:11 WIBBisnisnews.id - PT Angkasa Pura II (Persero) - AP II akan memperluas terminal penumpang bandara Silangit dari 2.500 meter menjadi 10.499 meter persegi, seiring makin banyaknya wisatawan berkunjung ke Danau Toba.
Perluasan terminal itu membuat Bandara Silangit bisa mengakomodir pergerakan hingga 1 juta penumpang per tahun, dari saat ini hanya sekitar 500 ribu penumpang.
Jumlah penumpang pesawat di Silangit terus tumbuh signifikan setiap tahun. Pada 2016 pergerakan penumpang tercatat 155.214 orang, lalu naik 82 persen pada 2017 menjadi 282.586 orang.
Kemudian pada 2018 pergerakan penumpang tercatat 425.476 orang atau naik 50,56 persen dibandingkan dengan 2017.
Adapun penumpang pesawat dengan tujuan Bandara Silangit di Tapanuli Utara sebagian besar adalah wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman).
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, perluasan terminal diperlukan karena saat ini jumlah pergerakan penumpang sudah hampir menyentuh kapasitas eksisting.
“Terminal di Bandara Silangit harus diperluas menjadi berkapasitas 1 juta penumpang per tahun. Sejak Bandara Silangit direvitalisasi dan ada penerbangan langsung dari Jakarta, pariwisata di kawasan Danau Toba memang tumbuh cukup pesat,” ujar Awaluddin.
“Bandara Silangit merupakan akses utama bagi wisatawan untuk bepergian ke Danau Toba yang ditetapkan sebagai salah satu destinasi ‘Bali Baru’. Karena itu, AP II berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan tingkat pelayanan di Bandara Silangit melalui berbagai pengembangan infrastruktur.”
Di samping perluasan terminal penumpang, runway di Bandara Silangit juga dikembangkan dari 2.400 x 30 m menjadi 2.650 m x 45 m. Pengembangan runway tidak lain agar bandara dapat didarati pesawat sekelas Boeing 737-800 NG.
Pergerakan pesawat di Bandara Silangit sendiri juga selalu meningkat dari 2.695 (2016), lalu 3.787 (2017) dan 4.878 (2018).
Guna mendukung operasional bandara, AP II juga akan memperluas area parkir kendaraan bermotor menjadi 8.231 meter persegi dan membangun gudang kargo seluas 2.250 meter persegi.
Khusus pergerakan kargo, pada 2016 tercatat hanya 12.258 ton, lalu meningkat menjadi 121.487 ton (2017) dan kemudian sekitar 440.329 ton (2018). (Syam S)