AP II Pastikan Bandara Soetta dan Halim Perdanakusuma Beroperasi dan Penuhi Ketentuan PSBB di Jakarta
Kamis, 09 April 2020, 21:09 WIBBisnisNews.id -- PT Angkasa Pura II (AP II) memastikan operasional Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dan Halim Perdanakusuma merupakan bandara utama di Jabodetabek akan tetap sejalan dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Ketentuan itu antara lain beroperasi dengan jumlah minimum karyawan dan mengedepankan serta menjalankan upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta akan berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku di DKI Jakarta mulai Jumat, 10 April 2020 jam 00.00. Mulai Jumat dini akan ada pembatasan sejumlah aktivitas termasuk angkutan umum di wilayah DKI Jakarta.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Kamis (9/4/2020) malam mengatakan Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma sejak 1 April 2020 sudah beroperasi dengan status Minimum Operation dari sebelumnya Normal Operation.
Seperti diketahui, implementasi Minimum Operation di Soekarno-Hatta adalah pembatasan operasional Terminal 1 dengan hanya membuka Sub Terminal 1A, dan di Terminal 2 dengan hanya membuka Sub Terminal 2D dan 2E. Sementara Terminal 3 tetap dibuka penuh. Halim Perdanakusuma juga telah melakukan penyederhanaan alur penumpang di dalam terminal.
“Stasus Minimum Operation memungkinkan personel operasional bisa kerja dari rumah [work from home/WFH]. Setiap harinya, personel operasional di Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma yang melakukan WFH berkisar 30-40% dari total personel operasional.”
“Secara kumulatif, personel operasional dan personel administrasi di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma, dan Kantor Pusat PT Angkasa Pura II yang menjalankan WFH saat ini mencapai 2.284 orang,” ungkap Muhammad Awaluddin.
Sesuai dengan Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI No 9/2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19, bandara termasuk utilitas publik yang dikecualikan dari peliburan tempat kerja dan harus beroperasi dengan jumlah minimum karyawan serta mengutamakan pencegahan penyebaran penyait sesuai protokol di tempat kerja.
“Dengan sudah diterapkannya stasus Minimum Operation dan WFH ini, maka Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma siap secara operasional ketika PSBB di Jakarta diberlakukan,” ujar Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, PT Angkasa Pura II juga memastikan ketersediaan transportasi publik khususnya angkutan darat baik bagi pekerja mau pun penumpang pesawat yang baru mendarat.
“Kami akan memastikan ketersediaan transportasi publik seperti misalnya bus Damri, shuttle bus, travel, taksi dan lainnya dengan jumlah penumpang yang disesuaikan agar tercipta physical distancing,” ujar Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin mengatakan rencana kontingensi terkait ketersediaan transportasi publik juga disiapkan PT Angkasa Pura II sesuai dengan perkembangan.
“Yang jelas, kami akan memastikan ketersediaan transportasi publik di Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma,” tegas Muhammad Awaluddin.(nda/helmi)