AP II Prioritaskan Pembangunan IRC-86 di Soetta
Jumat, 06 Oktober 2017, 11:27 WIBBisnisnews.id-PT Angkasa Pura II memprioritaskan peningkatan kapasitas sisi udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui pembangunan infrastruktur pendukung IRC-86, runway ketiga, dan east cross taxiway.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan,
Proyek senilai Rp625 miliar akan meningkatkan kapasitas dua runway eksisting hingga dapat mengakomodir 86 penerbangan per jam pada Kuartal I/2018 dari saat ini rata-rata 76 penerbangan per jam.
Terdapat 12 proyek infrastruktur pendukung IRC-86 yang mencakup perluasan tempat parkir pesawat (apron) dan jalur penghubung runway dengan apron (taxiway), serta penambahan taxiway dan rapid exit taxiway yang dapat memangkas waktu tempuh pesawat dari runway menuju apron.
Saat ini pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai sektiar 1.300 pergerakan per hari dan dengan kapasitas runway nantinya dapat melayani 86 penerbangan per jam maka arus pergerakan pesawat dapat lebih lancar sehingga membantu kinerja maskapai dalam hal on time performance (OTP).
"Penambahan kapasitas sisi udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta memang sudah mendesak dan karena itu kami secara konsisten melakukan pengembangan di sisi udara melalui program IRC-86 dan pembangunan runway ketiga sehingga arus pergerakan pesawat di sisi udara dapat berjalan lancar dan membantu maskapai dapat memenuhi OTP," jelasnya.
Pembangunan runway ketiga saat ini dalam proses musyawarah pembebasan tanah, termasuk juga pembayaran kepada pemilik tanah yang setuju. Sejauh ini proses secara keseluruhan berjalan lancar dan kami optimistis pembangunan runway ketiga dapat secara cepat dilakukan sehingga dapat dioperasikan pada awal atau pertengahan tahun depan.
Pembangunan runway ketiga ini membutuhkan tanah seluas 216 hektare di mana seluas 49 hektare sudah dimiliki AP II dan sisa yang harus dibebaskan 167 hektare terletak di desa Bojong Renged, Rawa Burung, Rawa Rengas, wilayah Kabupaten Tangerang, Kelurahan Benda dan Selapajang Jaya, wilayah Kota Tangerang.
Runway ketiga memiliki dimensi 3000 x 60 m2 dan membutuhkan investasi sekitar Rp 1,7 triliun khusus untuk konstruksi.
Sejalan dengan program IRC-86 dan pembangunan runway ketiga, AP II juga tengah membangun east cross taxiway atau jalur penghubung antara runway I dan II di mana jalur ini berada di sisi timur bandara. East cross taxiway ini akan melengkapi west cross taxiway yang telah dioperasikan.
Pembangunan east cross taxiway dengan investasi senilai Rp1,5 triliun ini dibagi dalam tiga tahap yakni Tahap I pada 2016 -2017, lalu Tahap II pada 2016 - 2018, dan Tahap III pada 2022 - 2023.
Jika pembangunan Tahap I dan II selesai maka east cross taxiway sudah mulai bisa dilalui pesawat, sementara Tahap III merupakan pembangunan penambahan jalur.
Nantinya, dengan runway 1, 2, dan 3 serta east dan west cross taxiway maka Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat melayani 114 pergerakan per jam. Adapun penambahan kapasitas di sisi udara ini mengikuti peningkatan kapasitas di sisi darat melalui pembangunan Terminal 3, revitalisasi Terminal 1 & 2 yang direncanakan selesai pada tahun 2020, serta pembangunan Terminal 4 yang direncanakan selesai pada tahun 2022.(Adhitio)