Apartemen Untuk Kepentingan Rakyat .... ? Kata Siapa ....!!!
Selasa, 19 September 2017, 11:52 WIBBisnisnews.id-Apartemen dan kawasan pemukiman mewah, seperti Meikarta yang berada di Cikarang Jawa Barat bukan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat miskin, tapi lebih memprioritaskan pada kepentingan bisnis dan investasi.
Praktisi hukum dan juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Aksi Bela Negara Jawa Barat (DPW ABN Jabar) Dani Saliswijaya menegaskan, untuk membangun perekonomian masyarakat dan pertahanan negara bukan dengan membangun apartemen, karena itu hanya untuk kepentingan orang-orang berduit, pebisnis besar dan investasi. Masyarakat sekitar tetap saja jadi penonton dan ekonominya tetap terpuruk.
"Kalau mau merubah nasib rakyat miskin, membangkit perekonomian masyarakat, bangun industri, kembangkan pertanian. Bukan dengan membangun apartemen dan membuka kota-kota baru dengan membebaskan lahan-lahan pertanian milik rakyat," tegas Dani.
Industri dibangun, akan membuka lapangan kerja, mendorong peningkatan daya beli masyarakat dan mengembangkan pertanian dan industri ikutannya, akan lebih mensejahterakan para petani dan masyarakat Indonesia.
Dengan bekembangnya pertanian, pemerintah tdak perlu pusing mikirin stok semilan bahan pokok rakyat dan mencari dari negara luar. Cukup dari petani, didik para petani menjdai petani modern.
"Pangan dan pertanian adalah pertahanan terakhir bangsa ini, sehingga hidup kita tidak lagi ketergantungan pada negara luar, hanya untuk memenuhi kebutuhan sembilan bahan pokok. Apa pemerintah lupa soal itu," kata Dani.
Ditanya soal pengembangan kota baru Meikarta yang promosinya dilakukan besar-besaran oleh pihak pengembang dari group Lipo itu, Dani mengatakan, itu hanya kepentingan investasi dan bisnis. Hanya mereka yang berpenghasilan di atas rata-rata yang bisa membeli apartemen itu, termasuk juga perumahan sekitarnnya.
Dia juga sangat meragukan niat pengembang yang mengusung untuk membantu masyarakat kecil memiliki rumah. "Memang rakyat kecil, rakyat miskin penghasilannya berapa per bulan ? Berapa cicilan di kawasan pemukiman itu, termasuk juga dipemukiman lainnya. Apa benar masarakat kecil dapat memiliki rumah di kawasan itu ? Rakyat yang mana ? Kalau rakyat miskin yah tidak mungkin," jelas Dani.
Membantu rakyat kecil agar memiliki rumah layak huni, bantu mereka dengan keterampilan. Kalau kuli tani, ajarkan menjadi petani petani profesional jangan dibiarkan dan tanah eryaniannya dipakai untuk pemukiman mewah. Bangun apartemen dan pemukiman untuk kepentingan rakyat kecil yang belum memiliki rumah, sangat diragukan dan hanya slogan kosong untuk melegalkan kepentingan bisnis agar mendapat dukungan masyarakat.
"Saya yakin banget yang membeli apartemen di sana adalah orang-orang berduit untuk kepentingan investasi dan bukan semata-mata untuk hunian," kata Dani.
Dia mengilustrasikan, banyak apartemen dan rumah di pemukiman, justeru dikuaai orang-orag berduit yang telah memiliki lebih dari satu rumah dan apartemen. "Apa kita percaya begitu saja rakyat kecil yang belum memiliki rumah dengan peghasilan pas-pasan bisa tinggal di apartemen. Darimana dia mau bayar cicilan dan biaya lainnya selama tinggal di lingkungan apartemen," jelasnya.
Terlalu berlebihan, kalau pembangunan kawasan pemukiman Meikarta untuk membantu masyarakat yang belum memiliki rumah. "Tidak ada itu, yang ada adalah investasi," tegasnya.
Dikatakan, kalau ada pelaku usaha, berniat membantu perekonomian masyarakat, dan memupuk ketahanan dan kesejahteraan rakyat, bangun industrinya yang menyerap ribuan tenaga keja secara permanen. Kembangkan industri pertaniannya.
"Sekarang ini, dari beras sampai garam kita impor, padahal kita dikenal sebagai negara agraris. Masuk akal nggak tuh, malah yang dibesar-besarkan pemukiman mewah dan pembangunan apartemen. Memangnya rakyat miskin bisa membiayai apartemen," jelasnya.
Sebagai putera Pasundan, dirinya mengaku prihatin, begitu mudahnya pemerintah memberikan ruang kepada pelaku usaha membangun kawasan pemukiman dengan iming-iming untuk kepentingan rakyat. "Kalau di kawasan yang puluhan hektar itu dikembangkan pertanian, industri pertanian, menanam padi dan membeli gabah petani dengan harga di atas produksi, itu baru namanya membantu masyarakat kecil," kata Dani. (Syam S)
Baca Juga:
Menhub Tawarkan Investasi Pada Investor Asia dan Eropa
Aung San Suu Kyi Tidak Datang Pada Sidang Keamanan PBB, Ada Apa ?
Bayar Tol Nontunai, Pemerintah Sewenang-wenang
- Walikota Batu Malang Kena OTT KPK, Inilah Profilnya ...
- Gurita Korupsi di Lingkungan Kemenhub
- Enam Saksi Dihadirkan Untuk tersangka Setya Novanto
-Garong uang Rakyat di Proyek e-KTP