Arena MMA Berambisi Rebut Dua Perunggu Dari Ju-jitsu
Selasa, 30 Januari 2018, 03:33 WIBBisnisnews.id - Arena Mix Martial Art (MMA) Indonesia bermabisi merebut dua medali perunggu pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, 18 Agustus - 2 September mendatang.Raihan itu diharapkan disumbangkan dalam cabang olahraga (cabor) Ju-jitsu.
Perunggu dinilai sebagai hal lumrah menyusul cabor tersebut masih belum lama didirikan. Meski terbilang baru, setidaknya Ju-jitsu mampu berbicara kepada masyarakat Indonesia bahwa olahraga tersebut bisa masuk kedalam salah satu andalan tuan rumah dalam mendulang medali.
"Cabor ini sebenarnya sudah lama di luar Indonesia. Namun kalau di Indonesia sendiri baru hadir kurang lebih satu tahun. Namun kita tetap mempunyai target di Asian Games dengan membidik dua perunggu," kata Subhan Prasandra selaku Sekjen Jujitsu, disela kejuaraan Newaza Mini Competition Road to Asian Games yang berlangsung di MMA Arena Indonesia, Minggu (28/1/2018).
Demi menggapai hal tersebut, saat ini pihaknya telah melakukan pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Bilangan Patal Senayan, Jakarta, mulai Januari sampai Maret mendatang. Selanjutnya, para atlet akan terbang ke Abu Dhabi guna memantapkan performa dalam program Trainning Camp (TC). Disana, tim Ju-jitsu Indonesia akan TC selama 2-3 pekan.
Abu Dhabi terpilih bukan tanpa alasan. Pasalnya negara tersebut sebagai "kiblat" dari cabor Ju-jitsu. Dimana cabor tersebut nantinya akan mempertandingkan delapan nomor pada gelaran Asian Games XVIII/2018 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC).
Selanjutnya, untuk memantapkan target, Arena MMA Indonesia pun akan melakukan seleksi tahap akhir, Maret mendatang. "Seleksi nasional sendiri sebenarnya sudah lama. Tetapi kita akan lakukan seleksi akhir pada Maret mendatang. Mungkin sebelum atau sesudah TC (di Abu Dhabi). 1 nomor ada 2 atlet. Dan kita ada 8 nomor. Jadi sekitar 16 atlet akan kita turunkan," jelas dia.
Sementara itu, kompetisi Jujitsu usia belia hingga dewasa yang di inisiasi oleh Arena MMA Indonesia ini tampaknya cukup menyita perhatian masyarakat Jujitsu di Tanah Air. Terlihat beberapa perkumpulan Jujitsu dari aliran tradisional ataupun modern BJJ antusias mengikuti jalannya pertandingan.
Meski bukan kompetisi besar, peserta sangat serius mempersiapkan diri untuk membuktikan siapa yang pantas berdiri di podium pemenang. Uniknya kegiatan ini, nampak terlihat beberapa atlet yang masih sangat belia. Sebut saja Isabella Mahadewi Putri yang baru beranjak usia 4 tahun di bulan Januari ini. Meski lawannya terlihat lebih besar, namun ia tidak terlihat takut sedikitpun. Inilah semangat Jujitsu sesungguhnya.
Seperti yang sudah dikemukakan oleh Rony Hendropryono selaku CEO Arena MMA Indonesia sebelumnya. Bahwa Arena MMA Indonesia akan terus mendukung supremasi prestasi olahraga nasional seperti Judo, Muaythai, Tinju dan Ju-Jitsu. Meskipun belum terlihat signifikan, tapi Arena MMA akan konsisten dalam program pembinaannya. Tidak hanya sebagai penyelenggara kegiatan seperti Ksatria Muaythai Fight Series yang sudah berjalan, namun aktif juga dalam mengikuti kompetisi yang diselenggarakan di dalam ataupun luar negeri.
Ia mencatat bahwa Arena juga ikut berpartisipasi mengirim Team dalam pelaksanaan Kompetisi. Contohnya, partisipasi di kompetisi Judo Bali Open Internasional tournament dan beberapa kompetisi Brazilian Jujitsu diluar Indonesia. Bahkan tidak menutup kemungkinan, Arena MMA akan kembali menurunkan teamnya di kegiatan Bali Open Internasional Open selanjutnya. Terlebih sebelumnya atlet an. Luthfy Allyana ikut menyumbangkan medali perunggu untuk Arena MMA di kelas 57 Kg Putri.
Thema Aradea selaku Manager Operasional Arena MMA ikut menambahkan bahwa setidaknya akan ada beberapa kegiatan yang mungkin akan direalisasikan dalam waktu dekat untuk beberapa cabang olahraga binaan Arena MMA Indonesia. Diantaranya Piala Presiden, Hendropryono Cup dan Ganesa Cup. Ia mengungkapkan saat ini sudah ada 6 cabang olahraga yang ikut dikelola oleh Arena MMA Indonesia diantaranya, Tinju, Muaythai, Judo, Jujitsu, Kali (beladiri asal Philipina) dan yang terbaru Taekwondo.
Baik Rony Hendropryono dan Thema Aradea, keduanya menyakini bahwa keberhasilan atlet Indonesia di berbagai kegiatan olahraga internasional tentunya akan meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Karena keberhasilan atlet Indonesia di kegiatan olahraga mancanegara tersebut mampu mengibarkan sang Merah Putih di hadapan pejabat dan peserta negara peserta lainnya.
Agus Susanto sebagai penggiat olahraga Ju-Jitsu yang baru saja kembali dari partisipasinya di World IBJJF Jujitsu Championship di Tokyo Jepang, ikut menyambut baik dukungan Arena MMA Indonesia. Ia mengatakan tidak banyak Gym yang memiliki perhatian yang sangat besar terhadap program yang dimiliki oleh Gym tersebut. Oleh karenanya, Ia pun menegaskan bahwa di kegiatan berikutnya, Saint Martial Arts Academy yang ia dirikan di akhir tahun 2017 akan mencoba, untuk ikut banyak berperan dalam menumbuhkan prestasi olahraga yang dikelola di sasana beladirinya yang terletak di Jl. Biak Jakarta Barat. (Gungde Ariwangsa)