Arsene Wenger Profesor Yang Egois
Jumat, 24 Maret 2017, 08:59 WIBBisnisnews.id - Sejak datang tahun 1996 menangani Arsenal, posisi Arsene Wenger seperti tak tergoyahkan. Wenger seperti identik dengan Arsenal. Namun kini seiring dengan merosotnya prestasi The Gunners, kedudukkan Wenger digoyang keras. Wenger dituntut hengkang dan dikecam sebagai diktator yang egois.
Wenger, pelatih asal Prancis mengalami tekanan kian besar untuk mundur dalam beberapa pekan terakhir mengingat Arsenal terlempar dari zona empat besar Liga Primer dan tersingkir dari Liga Champions akibat menderita kekalahan dengan skor di dua laga, 2-10 saat melawan Bayern Muenchen. Arsenal terancam mengakhir musim tanpa trofi.
Kontrak Wenger's berakhir di ujung musim ini, namun dia sudah ditawari perpanjangan dua tahun lagi. Tetapi melihat prestasi Arsenal akhir-akhir ini gerakan anti Wenger makin banyak. Kecaman pun datang .
Yang paling keras dilontarkan oleh Chris Sutton. Mantan pemain Chelsea itu menyebut Arsene Wenger adalah seorang diktator dan, egois, dan bagai 'seorang paman yang tak mau pergi dari pesta. "Ini merupakan kediktatoran, dan dia dikelilingi oleh orang-orang yes men," tambah Sutton.
Yes men ini padanan untuk ABS atau asal bapak senang. Kepada BBC, Chris Sutton yang ikut mengantar Blackburn Rovers merebut gelar tahun 1995, mengatakan, Wenger) telah bersikap egois.
"Saya kaget bahwa (asisten) Steve Bould tak bisa meyakinkannya tentang realitas ini. Dia (Wenger) membawa kemunduran klub. Kini mereka menerima saja mediokritas, menjadi tim yang sedang-sedang saja."
Menurut Chris Sutton, Wenger mesti meninggalkan jabatannya."Yang dilakukannya di pasar transfer belakangan ini semuanya gagal. Lakukalahn hal yang tepat, jika tidak bisa melakukannay, katakan saja," tandas Sutton
Menghadapi tekanan demi tekanan itu kini muncul pertanyaan besar. Akankan Wenger terus bertahan? Ataukan Sang Profesor - julukan Wenger - segera pergi?
Wenger yang menangani Arsenal sejak 1996, mengatakan dia sudah mengambil keputusan tentang apa yang akan dilakukannya dan akan 'segera' mengabarkannya. (Gungde Ariwangsa)