Asal Tak Pangkas Produksi, Indonesia Kembali Gabung OPEC
Senin, 05 Juni 2017, 19:34 WIBBisnisnews.id - Pemerintah telah mengirim surat ke Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan meminta pengaktifan kembali keanggotaan selama hal tersebut menghindari pemangkasan energi, kata pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Ya, memang benar," kata juru bicara Kementerian ESDM, Sujatmiko kepada Reuters melalui pesan teks. Sujatmiko, mengatakan bahwa surat tersebut dikirim ke OPEC pada tanggal 24 Mei.
Surat tersebut dikirim setelah Indonesia diundang untuk bergabung kembali dengan OPEC, kata Wakil Menteri ESDM, Arcemar Tahar, menambahkan bahwa Indonesia akan kembali jika tidak perlu mengurangi produksi.
"Beberapa negara menyuruh kami untuk bergabung dengan OPEC lagi, namun kami menjawab bahwa strategi OPEC untuk mengurangi produksi tidak sejalan dengan prioritas nasional kami," kata Tahar.
Menurut Hadi Mustofa Djuraid, staf khusus menteri ESDM, usulan Indonesia telah disetujui secara prinsip oleh anggota kartel lainnya, namun menunggu tanggapan resmi dari OPEC mengenai masalah tersebut.
Keanggotaan OPEC di Indonesia dihentikan pada bulan Desember, kurang dari setahun setelah bergabung kembali dengan kartel tersebut, setelah Indonesia mengatakan tidak dapat menyetujui pemangkasan produksi.
Anggota OPEC pada 25 Mei 2017 sepakat memperpanjang kesepakata penurunan produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari (bpd) untuk memperketat harga pasokan dan dukungan global. Mereka bergabung dengan produsen besar lainnya, terutama Rusia, yang setuju untuk memotong 600 ribu bpd.
Indonesia menghasilkan rata-rata 829 ribu bph pada bulan Mei, tepat di atas target anggaran tahun 2017 sebesar 815 ribu bpd. (Marloft)