Bandara Husein Sastranegara Bandung Jadi Hub Bagi Pesawat Propeller
Rabu, 30 Oktober 2019, 19:00 WIBBisnisNews.id -- PT Angkasa Pura II (Persero) tengah mewujudkan sinergitas antara dua bandara di Jawa Barat yakni Bandara Husein Sastranegara di Bandung dan Bandara Kertajati di Majalengka. Manajemen AP II membagi peran kedua bandara tersebut sehingga sektor penerbangan dan transportasi udara dapat lebih maksimal dan optimal dalam mendukung pertumbuhan perekonomian serta pariwisata di Jawa Barat.
BUMN AP II memutuskan bahwa Bandara Husein Sastranegara akan dijadikan bandara hub bagi penerbangan pesawat baling-baling (propeller) untuk route route dalam dan keluar jawa.
President Director PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pembicaraan dengan sejumlah maskapai telah dilakukan untuk mendorong agar operasional propeller seperti ATR 72 dan sejenis bisa dipusatkan di Bandung. “Infrastruktur dan lokasi Bandara Husein Sastranegara sangat tepat untuk menjadi hub pesawat propeller," katanya di Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Dikatakan, saat ini sudah ada 68 penerbangan propeller setiap hari untuk take off dan landing. Kami targetkan segera bertambah lagi, baik itu pembukaan rute baru atau penambahan frekwensi di rute eksisting. Estimasinya bisa menjadi 100 penerbangan sampai akhir tahun 2019 ini”.
Adapun maskapai yang saat ini mengoperasikan propeller di Bandung adalah Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air dan Citilink, dengan berbagai rute tujuan antara lain Surabaya, Bengkulu, Yogyakarta, Tanjung Karang, Halim Perdanakusuma, Solo, Pangkal Pinang, dan lain sebagainya.
Sejumlah rencana pengembangan di Bandara Husein Sastranegara juga akan disesuaikan menyusul keputusan menjadikan bandara itu sebagai hub propeller, di antaranya terkait dengan bengkel pesawat atau MRO (maintenance, repair, overhaul).
Berbicara Dengan MRO
Manajemen AP II sudah mempunyai rencana ke depan terkait pengelolaan dua bandara di Jawa Barat tersebut. “AP II sudah berbicara dengan PT Dirgantara Indonesia terkait dengan MRO di Bandara Husein Sastranegara,” jelas Awaluddin lagi.
Awaluddin juga mengatakan bahwa Bandara Husein Sastranegara yang menjadi hub propeller ini akan mendukung penuh operasional Bandara Kertajati di Majalengka.
AP II sendiri menyiapkan Bandara Kerjati untuk melayani penerbangan pesawat jet baik itu berbadan sedang (narrow body) atau berbadan lebar (wide body). “Bandara Kertajati itu adalah masa depan dari Jawa Barat. Runway di bandara itu berukuran 3.000 x 60 m sudah bisa untuk melayani penerbangan wide body bukan saja Airbus A330 atau Boeing 777, tapi juga hingga sekelas Airbus A380,“ tukas Awaluddin.
Ke depannya, runway Kertajati bahkan bisa diperpanjang hingga 3.500 meter dan masih ada lahan untuk membangun runway kedua.
“Sementara, di Husein Sastranegara ukuran runway 2.220 x 45 m yang maksimal hanya bisa narrow body karena sudah tidak mungkin lagi melakukan pengembangan runway di sana. Belum lagi luasan gedung terminal yang hanya mampu menampung maksimal 4 juta pergerakan penumpang per tahun.
"Area lahan untuk perluasan bangunan juga terbatas. Jadi, memang ada keterbatasan untuk pengembangan bandara,” tegas Awaluddin. (helmi)