Bandara Internasional Jawa Barat, Lengang Sepi Peminat
Jumat, 02 November 2018, 17:16 WIBBisnisnews.id - Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Majalengka Agus Sugeng Widodo mengakui, sepinya penumpang bisa diatasi kalau bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung ditutup.
Logikanya, posisi Bandung ke Majalengka cukup dekat. Selain itu, bila maskapai terbang dari BIJB sedangkan di bandara tujuan padat, penerbangan tetap tidak bisa dilakukan.
"Cara meramaikan bandara ini cuma satu, Bandara Husein Sastranegara harus ditutup dulu. Selama bandara di Bandung masih beroperasi, ya pasti akan menghadapi kendala," tuturnya, Jum'at (2/11/2018) dalam Lokakarya Forum Wartawan Perhubungan di bandara BIJB.
Sepinya penumpang juga membawa pengaruh terhadap mitra bisnis darat. Tenant - tenant yang sudah kontrak belum melakukan kegiatan.
Alasannya, pengunjung masih sangat sepi. Kegiatan penerbangan baru dilakukan oleh Citilink. Padahal bandara yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2018 lalu ini memiliki areal cukup luas atau melebihi luasnya Bandara Soekarno-Hatta.
Karena pendirian bandara yang sahamnya murni di miliki Pemda Jawa Barat ini awalnya sebagai bandara pengganti Husein Sastranegara. Bandara yang beroperasi di Bandung itu dikembalikan kepada TNI AU untuk kepentingan militer dan protokoler kenegaraan.
Sementara itu Kepala Sub Divisi Pengendalian Operasi Pelayanan Lalin Penerbangan AirNav Indonesia, Ida Yuniarti mengakui soal kendala itu, namun ungkapnya, BIJB adalah bandara Internasional yang desainnya cukup bagus atau sama dengan Bandara Kualanamu.
"Slot masih sangat banyak, tapi juga harus diimbangi bandara tujuan. Kalau bandara tujuan penuh atau padat, juga pesawat tidak bisa melayani penerbangan, nanti mendarat dimana ?" jelasnya.
Pada sisi lain Ida mengatakan, seluruh fasilitas penerbanhan sudah tersertifikasi dan sangat layak beroperaai melayani penerbangan domestik dan internasional. (Syam S)