Bandara Internasional Jawa Barat Operasi Maret 2018
Senin, 13 Februari 2017, 18:39 WIBBisnisnews.id - Pertengahan 2018 bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kerta Jati Majalengka Jawa Barat beroperasi dengan kapasitas 11 juta penumpang per tahun dan akan terus dikembangkan hingga 16 juta. Rencananya, bandara ini akan dilengkapi dengn dua landasan pacu atau runway.
Direktur Utama PT. Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Firda Dimas Eka Putra menjelaskan, pembangunan Bandara Kertajati terdiri atas dua sisi.Yaitu sisi darat ditangani oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat, sedangkan sisi udara ditangani Kementerian Perhubungan.
Bandara baru yang berada pada areal seluas 1800 hektar itu, saat ini sedang dikebut pengerjaanya. Untuk sisi darat (landside) total anggaran yang diperlukan Rp 2,1 triliun, masing-masing APBD Jawa Barat untuk tahun anggaran 2016-2017
telah mengalokasikan sebesar Rp 537 miliar.
Sedangkan sisanya, sebesar Rp 1,45 triliun bersumber dari manajemen PT BIJB Rp 750 miliar (51 persen) dan sisanya sebesar Rp 730 miliar (49 persen) akan melibatkan swasta melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas Modal (RDPT)
Komposisi pembiayaan untuk sisi darat meliputi pembangunan infrastruktur dengan biaya Rp 355 miliar sampai saat ini telah mencapai 64,2 persen diperkirakan selesai 3 Juli 2017.
Terminal utama penumpang senilai Rp 1,395 miliar sudah mencapai 19,9 persen ditargetkan selesai 6 Desember 2017 dan pembangunan gedung penunjang operasional senilai Rp 416 miliar mencapai 35,04 persen ditargetkan selesai 8 Agustus 2017.
Sedangkan sisi udara meliputi pembangunan runway sepanjang 2.500 meter, lebar 60 meter, appron, taxi way, cross taxi, dan menara ATC ditangani langsung Kementerian Perhubungan. Pada tahun 2016, Kemenhub telah mengucurkan dana sebesar Rp 500 miliar dan tahun 2017 sebesar Rp 250 miliar.
Firda Dimas menyatakan, pembangunan Bandara Kertajati sampai saat ini sesuai dengan rencana, sehingga pada bulan Januari 2018 dapat dilakukan soft operation dan pada Maret 2018 bisa dioperasikan secara penuh.
" Semula semuanya ditangani Pemerintah Propinsi, setelah dikunjungi oleh Bapak Presiden Joko Widodo akhirnya pembangunan sisi udara ditanggung oleh Kementerian Perhubungan dengan dananya dari APBN.Progres pembangunan baik dari sisi darat maupun sisi udara telah mencapai 30,09 persen," ungkap Firda Dimas di area proyek Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Senin (13/2/2017)
Konsep bandara yang berada di Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka itu sama dengan bandara Kualanamu. Menggunakan lahan di lima desa yaitu,Kertajati, Bantarjati, Kertasari, Sukakerta dan Sukamulya. Bandara ini nantinya akan dikelola oleh BIJB bekerjasama dengan PT Angkasa Pura (AP) II.
" Pembangunan Bandara Kertajati on the track, sehingga pada bulan Januari 2018 dapat dilakukan soft operaration dan bulan Maret 2018 full operartion," kata Firda Dimas.
Dengan adanya Bandara di bagian wilayah timur Propinsi Jawa Barat ini, diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
" Dengan konsep aerocity, Bandara Kertajati diharapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi yang didukung oleh potensi besar sumber daya alam dan pertanian, sehingga Bandara ini kelak bertindak sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat," ujar Firda Dimas.(Syam Sk)