Bandara KHusus Helikopter Mulai Dioperasikan
Jumat, 12 April 2019, 13:28 WIBBisnisnews.id - Pembangunan tahap I bandara khusus helikopter (heliport) di Jalan Perimeter Selatan, Neglasasi, Kawasan Bandara Internasional Soekarno- Hatta selesai dikerjakan dan siap dioperasikan.
Ini adalah heliport pertama di Indonesia yang dibangun perusahaan helikopter PT Whitesky Aviation bersama PT Angkasa Pura (Persero) II - AP II.
Pengoperasian Heliport ini juga mendapat sambutan positif dari Dierut PT AP II Muhammad Awaludin dan mengapresiasi Whitesky karena telah menginisiasi membangun heliport komersial pertama Indonesia di Banda
Baca Juga
MODA ALTERNATIF
Dibangun, Heliport Neglasari Tangerang
Heliport yang menempati areal seluas 2,7 hektar itu menurut CEO Whitesky Denon Prawiraatmadja
adalah moda transportasi perkotaan yang mampu mengatasi kemcatean dari dan menuju bandara Soekarno-Hatta.
Heliport komersil di kawasan bandara Internasional Soekarno-Hatta yang pembangunannya menghabiskan biaya Rp 80 miliar itu adalah pertama di Indonesia dengan beragam fasilitas pendukung untuk memberikan kenyamanan kepada para penumpangnya.
Fasilitas yang akan dibangun di antaranya adalah shooting point dengan instalasi lampu untuk mendukung terbang malam, delapan helipad, 10 hanggar khusus helikopter berdaya tampung 50 helikopter jenis Bell 505 atau setara 20 unit helikopter type Bell 429 / Airbus H130, customer lounge, kafe, kawasan kantor, fasilitas beserta personel untuk evakuasi medis (helimedic), dan lain sebagainya.
Bandara helikopter merupakan bagian dari gagasan yang diusung pemerintah cq Kementerian Perhubungan untuk mengatur sistem multimoda transportasi. Tujuannya agar semua moda angkutan transportasi terkoneksi dan saling mendukung untuk transportasi yang lainnya.
Dia menyebutkan, seperti di Jakarta, pelaksanaan multimoda disusun dalam Jakarta Airport Connection dengan beberapa terobosan.
Pertama, sistem moda transportasi berbasis darat dengan menggunakan bus, taksi, dan lain sebagainya.
Kemudian, menggunakan moda transportasi berbasis rel yakni membuat kereta ke bandara. Terobosan ketiga adalah dengan menggunakan moda transportasi udara lewat helikopter.
Khusus helikopter ini walau tidak bisa langsung mendarat di bandara, akan tetapi bisa menghubungkan tempat-tempat yang sulit dijangkau baik di Jakarta maupun di Bandung. (Jam)