Bandara Nabire Baru Belum Bisa Beroperasi, Padahal Sisi Udara Sudah Rampung
Kamis, 06 Juli 2023, 08:28 WIBBISNISNEWS.id - Bandar Udara Nabire Baru di Papua sudah bisa langsung dioperasikan bila fasilitas pendukung seperti akses jalan, jaringan listrik PLN dan air bersih dari PDAM dan jaringan komunikasi.
Bandara Nabire Baru ini menjadi pengganti Bandara Nabire eksisting yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi dan nantinya seluruh fasilitas kebandarudaraan dan penerbangan direlokasi ke Nabire Baru yang dinilainya lebih strategis dan cepat dikembangkan.
Bandara Nabire Biru diharapkan pemerintah sebagai pendorong konektivitas penerbangan antar wilayah yang dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Sayangnya, bandara yang berada di daerah Karadiri, Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire yang sudah jadi belum bisa melayani pesawat reguler karena fasilitas pendukung belum lengkap.
Bandara ini harus sudah beroperasi penuh sebelum berakhirnya tahun ini. Jangan sampai, terjadinya pergantian presiden hasil Pemilu 2024, bandara ini belum didukung kelengkapan operasional dan pemerintahan berikutnya tidak melanjutkan, bandara ini bakal mangkrak.
Kabar lain menyebutkan, ada lahan seluas 27 Hektar dinujung bandara yang sudah dibebaskan belum diserahkan pemerintah daerah Kabupaten kepada Kementerian Perhubungan.
Bandara Nabire Baru yang terletak di Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah memiliki ukuran landas pacu 1600 m x 30 m yang dapat melayani operasional pesawat jenis ATR-72, taxiway 23 m x 165 m dan apron 367,5 m x 100 m.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Kristi Endah Murni dalam kunjungan kerjanya ke lokasi Bandara Nabire Batuboada 4 Juli 2023 mengakui belum beroperasinya bandara Nabire Baru itu karena belum adanya fasilitas pendukung.
Fasilitas lain yang juga cukup penting untuk segera diselesaikan adalah akses jalan raya dari jalan nasional ke bandara sejauh 5,6 km.
" Bandara Nabire Baru ini sebenarnya sudah siap ya, dari sisi udara dan sisi daratnya. Namun, untuk fasilitas pendukung seperti akses jalan raya yang menghubungkan jalan nasional ke bandara sepanjang 5,6 km, supply jaringan listrik dari PLN, jaringan air bersih dari PDAM dan jaringan penguat untuk telekomunikasi saat ini belum siap. Untuk itu kami berharap dukungan dari Pemda agar secepatnya bisa segera terealisasikan,” jelas Kristi.
Kendati belum beroperasi, Bandara yang memiliki terminal penumpang seluas 6.320 m2 tersebut dijaga Ketata dari berbagai gangguan keamanan
"Saya perintahkan agar area sisi udara bandara tetap steril dari halangan dan hambatan. Untuk itu perlu pagar pembatas yang rapi dan rapat karena menyangkut safety, sehingga maskapai penerbangan juga merasa aman apabila beroperasi di bandara tersebut," ujarnya.
Selain itu, Kristi juga meminta pengelola bandara untuk selalu memperhatikan kebersihan dan melakukan penghijauan di area bandara baik di sisi darat maupun sisi udara.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara pada Senin (3/7) lalu juga meninjau langsung operasional Bandar Udara Ewer yang terletak di Kabupaten Asmat, Propinsi Papua Selatan sebelum diresmikan Kamis (6/7/2023) oleh Presiden RI.(Syam)