IPC TPK Mencatat Pertumbuhan 13,1 Persen di Periode Triwulan IV
Selasa, 18 November 2025, 09:36 WIB
BISNISNEWS.id - IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) mencatat pertumbuhan kinerja layanan petikemas periode Januari – Oktober 2025 sebesar 13,1 persen.
Pada periode Januari – Oktober 2025 kinerja operasi IPC TPK tercatat sebesar 2.947.775 TEUs, lebih tinggi dari periode yang sama di tahun 2024 sebesar 2.604.740 TEUs.
Pertumbuhan arus petikemas pada periode Januari – Oktober 2025 didominasi oleh peningkatan pengiriman beberapa komoditas unggulan di wilayah Sumatera.
Peningkatan kinerja operasi di Area Panjang sebesar 24,25 persen disebabkan oleh meningkatnya ekspor pada komoditas Refined Glycerine (458,9%), Coffee (199%), Rubber (173,7%), Frozen Shrimp (133,1%) hingga Fresh Banana (123,5%).
Corporate Secretary IPC TPK, Pramestie Wulandary, menjelaskan, angka pertumbuhan atus petikemas selama periode Janua4i - Oktober 2025 lebih tinggibdibanding periode yang sama 2024.
“Peningkatan layanan terus kami terapkan guna memberikan kepastian bagi para pengguna jasa dengan mengutamakan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG),” kata Pramestie.
Pertumbuhan itu diikuti dengan peningkatan kinerja operasi di Area Palembang sebesar 8,43 persen yang peningkatannya terjadi karena pertumbuhan ekspor beberapa komoditas seperti Rubber (115%), Coconut (119%) dan Wood Product (139%).
Kinerja operasi di Area Teluk Bayur juga kian meningkat dengan pertumbuhan 15,76 persen disebabkan oleh meningkatnya muatan ekspor komoditi Gambier lebih dari 100 persen dan Cassia Vera sebesar 6,25 persen.
Peningkatan kinerja operasi IPC TPK juga terjadi karena meningkatnya volume petikemas di Area Tanjung Priok 1 sebesar 11,7 persen, Area Tanjung Priok 2 sebesar 5,6 persen dan Area Pontianak sebesar 7,6 persen.
Adapun jumlah pelayanan kapal yang sandar di terminal IPC TPK juga mengalami peningkatan 5,7 persen.
Pada periode Januari – Oktober 2025 jumlah kapal yang dilayani sebanyak 4.349 unit. Jumlah tersebut lebih besar dibanding periode yang sama di tahun 2024 sebanyak 4.114 unit.
Sejumlah peningkatan pelayanan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pelanggan serta mewujudkan penerapan prinsip ESG (Environmental, Social and Governance) di lingkungan IPC TPK. Salah satu penerapannya yaitu peluncuran sistem Single Billing PARAMA.
Sistem yang dirancang untuk menyediakan portal terpadu bagi pengguna jasa yang memungkinkan pengguna jasa dapat melakukan request kegiatan mulai dari receiving/delivery hingga kegiatan pendukung lainnya secara daring. Dengan hadirnya PARAMA, diharapkan dapat menciptakan proses layanan yang semakin efisien, transparan dan ramah lingkungan.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada periode Januari – September 2025 mencapai 209,81 miliar dolar AS atau naik 8,14 persen dibanding periode yang sama di tahun 2024. Sementara itu nilai impor Indonesia Januari–September 2025 mencapai 176,32 miliar dolar AS atau naik 2,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia Januari–September 2025 mengalami surplus 33,48 miliar. dolar AS
“Trend positif ini kami terus pertahankan untuk penguatan perekonomian dan konektivitas logistik nasional maupun internasional” jelas Pramestie. (Syam(