Bangun Warehouse di BIJB, PT JAS Optimis Pasar Akan Tumbuh Lebih Cepat Dari Perkiraan
Jumat, 08 Februari 2019, 23:01 WIBBisnisnews.id - PT Jasa Angkasa Semesta (Persero) Tbk - JAS Airport Service optimis, pengembangan kargo udara Bandara internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati akan berkembang. Setidaknya gudang atau warehouse yang sedang dibangun saat ini akan memberikan stimulus terhadap perekonomian di kawasan itu.
Direktur Umum PT JAS (Persero) Tbk Sigit Muhartono mengatakan, fasilitas pergudangan yang tengah dikembangkan akan merangsang industri baru di Jawa Barat, terutama seputar kawasan bandara.
Kendati diakui saat ini bandara itu masih lengang dan hanya ada beberapa penerbangan yang masuk di BIJB dalam satu hari. Nantinya pasar akan datang mengikuti fasilitas serta infrastruktur yang tersedia.
JAS kata Sigit, tidak akan ragu melakukan pengembangan Warehouse di bandara itu, karena industri di sektor logistik di Jawa Barat pertumbuhannya sangat besar.
"Kami yakin, dengan fasilitas tersedia, beragam industri akan terbangun diikuti dengan pertumbuhan ekonomi. Terlebih sekarang ini bisnis e-Commerce sedang tumbuh," kata Sigit Jumat (8/2/2019) di Jakarta.
Maskapai penerbangan yang ditangani JAS adalah penumpang orang dan barang atau kargo. Tapi terkait pengelolaan warehouse di BIJB sudah masuk dalam perhitungan bisnis jangka panjang dan JAS yang sudah cukup berpengalaman di sektor
ground handling dan kargo udara tidak pernah meragukan itu.
Sekarang ini, JAS menjadi satu- satunya perusahaan jasa pendukung transportasi udara atau Ground Handling dan Cargo Udara domestik dan intermasional di BIJB yang berani berinvestasi meskipun belum banyak diminati airlines.
Namun, ungkap Sigit bila fasilitas dan infrastruktur terus dikembangkan dipastikan npasar akan bertumbuh. Bila ada pasar, maka pesawat, baik untul penumpang orang maupun barang ( kargo) akan hadir, termasuk pesawat-pesawat jenis freighter.
"Kami melihat itu dan pasar di Jawa Barat cukup besar. Ada sejumlah pusat industri, yang dengan sendirinya ketersediaan infrastruktur yang kini tengah dikembangkan dapat mendongkrak mata rantai logistik," jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Sigit, pemerintah daerah (Pemda) sangat diuntungkan. Karena kelancaran logistik akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan diikuti dengan meningkatnya daya beli masyarakat.
JAS akan berperan langsung mendorong pertumbuhan ekonomi itu, terutama di seputar kawasan bandara. Kata Sigit, pertumbuhan transportasi udara memiliki peluang besar di tengah terus melambungnya bisnis e-Commerce. Dimana seluruh barang-barang di pasar dunia masuk melalui perdagangam elektronik ( e-Commerce.)
" Untuk kargo udara kami optimis di BIJB karena tumbuh pesat bisnis e-Commerce. Kan tidak mungkin juga untuk bisnis online yang membutuhkan mecepatam menggunakan transportasi laut," tuturnya. Meskipun diakui, ada Pelabuhan Patimban di Subang.
Kalau Bandara Internasion Husein Sastranegara Bandung saja tidak berdampak signifikan terhadap kendala pertumbuhan di BIJB, kata Sigit, tentu Pelabuhan Patimban juga bukan kendala utama bagi arus kargo udara di BIJB
Kargo udara di BIJB diyakini memiliki pasar sendiri, karena itulah JAS berani investasi. Selain itu, Sigit juga optimis dalam waktu yang tidak terlalu lama, airlines internasional termasuk pesawat frighter yang menjadi mitra bisnis JAS akan mewarnai BIJB.
Sampai saat ini rata-rata kargo yang ditangani dari pesawat milik maskapai mitra bisnis JAS sebesar 30 persen untuk rute domestik dan 70 persen internasional per tahun. (Syam S)