Barang Perishables Jadi Primadona
Kamis, 01 Desember 2016, 17:57 WIBBisnisnews.id - Barang mudah rusak (perishables) , menurut Senior Wakil Presiden Seabury Grup, merupakan kunci utama komoditas kargo udara, karena ada kecenderungan permintaan sektor industri teknologi merosot.
Marco Bloemen menjelaskan pada Forum Air Cargo Tiaca di Paris bahwa volume laptop yang diangkut oleh kargo udara telah menurun lebih dari 100.000 ton pada 2016 dibanding 2015, demikian juga teknologi umum lainnya.
Seperti dikutip dari Air Cargo News " Dari tahun 2000, teknologi adalah pendorong utama pertumbuhan kargo udara. Tapi tahun ini, teknologi menurun sebesar 176.000 ton YTD disebabkan pengiriman laptop yang tidak menggunakan kargo udara, atau bahkan tidak ada pengiriman sama sekali. Ini dikarenakan penurunan jumlah pembeli dan pergeseran modal ke kargo laut. " kata Bloemen.
Saat ini memang telah terjadi pergeseran bahwa barang mudah rusak seperti ikan, bunga atau buah akan menjadi komoditas yang diperuntukkan bagi pertumbuhan kargo udara.
Ia menjelaskan, " Sebaliknya, barang mudah rusak (perishables) menjadi pendorong baru pertumbuhan kargo udara, terbukti dengan kenaikan 140.000 ton pada 2016. Tidak ada yang menyangka bahwa salmon, bunga dan susu bubuk yang dikirim ke Cina menjadi komoditas utama kargo udara. "
Walau sementara ini volume permintaan terhadap perishables meningkat, tapi mungkin pelaku usaha kargo udara tidak terbayar sesuai ekspetasi. Farmasi bisa lebih menjanjikan, tapi tidak dalam hal volume.
Namun demikian Bloemen mengatakan bahwa masih ada ruang pertumbuhan untuk teknologi seperti misalnya peluncuran iPhone yang biasa dilakukan pada bulan September dan menciptakan tingginya arus permintaan.
Area lain yang harus dieksplor untuk pertumbuhan kargo udara di masa depan, katanya adalah e-commerce. Memang e-commerce domestik masih dominan pada saat ini, tetapi e-commerce internasional adalah industri yang patut diantisipasi di tahun-tahun mendatang. (Marloft/Syam)