Bendera Indonesia Terbalik, Keteledoran Malaysia Menyakitkan
Minggu, 20 Agustus 2017, 17:09 WIBBisnisnews.id - Pemerintah Indonesia akan mengajukan protes kepada Panitia Penyelenggara SEA Games (MASOC) sehubungan dengan bentuk bendera Indonesia yang terpampang di buku panduan SEA Games XXIX.
Pasa Majalah yang dimasukkan dakam goodiebag souvenir pembukaan SEA Games XXiX di halaman 80 terpampang bendera dalam bentuk kotak tanda panah berwarna Putih Merah.
"Saya kaget setelah melihat bendera Indonesia dalam posisi terbalik di buku panduan SEA Games XXIX," ujar Imam Nahrawi usai menyaksikan Pembukaan SEA Games XXIX di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8/2017) malam. Lebih lanjut, Imam mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Menko PMK untuk langkah selanjutnya.
Melalui akun instagramnya nahawi_imam yang di like 288, Imam menuliskan Pembukaan #SEA Games yg bagus tapi tercederai dengan keteledoran fatal yang amat menyakitkan. Bendera kita....Merah Putih. Astagfirullah....-IN.
Sementara itu, legenda judo Indonesia Kresna Bayu yang ditemui di Kuala Lumpur, mengatakan, kesalahan warna bendera Indonesia dalam buku panduan tersebut sebagai bukti bahwa Masoc tidak serius dan tidak profesional dalam mengelola ajang pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara.
"Pemerintah Malaysia harus melayangkan permohonan secara resmi kepada pemerintah Indonesia atas kesalahan tersebut," kata Bayu yang pernah tampil di Olimpiade Atlanta 1992, Athena 1996, dan Sydney 2000.
Sementara itu, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menanggapi soal bendera terbalik dalam media kit melalui Humas Kemenpora mengatakan, tahap pertama CDM Indonesia, Aziz Syamsuddin bisa mengajukan nota permintaan klarifikasi pada Masoc mengapa hal itu terjadi. "Jika terungkap faktanya (ada kemungkinan mereka berkilah macam-macam alasan), maka Indonesia melalui KBRI bisa mengajukan nota keberatan. Mulai dari yang soft hingga yang hard tergantung dari tingkat kesalahan mereka. Bagaimana pun juga Malaysia bukan sekali ini jadi tuan rumah event olahraga internasional sehingga harusnya sensitif," katanya.
Gatot juga mengimbau seluruh atlet tetap fokus dengan prestasi dan tidak terganggu dengan provokasi bentuk apapun. "Biarlan urusan politis itu diselesailan sesuai prosedur pimpinan kontingen dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Kami yakin baik bu Puan dan Pak Imam tentu wise dalam menyelesaikannya," tandas Gatot. (Gungde Ariwangsa)