Berbagai Inisiatif Dilakukan Pertamina Untuk Turunkan Impor BBM dan LPG
Selasa, 26 November 2019, 18:45 WIBBisnisNews.id -- PT Pertamina telah melakukan berbagai inisiatif untuk berkontribusi menurunkan impor bahan bakar minyak (BBM) dan LPG untuk kosnumsi dalam negeri. Salah satunya, megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR), proyek gasifikasi batu bara bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Tidak hanya itu, Pertamina juga masuk ke biorefinery untuk memproduksi biodiesel.
“Pertamina sudah siap menjalankan B30 mulai 21 November 2019 lalu. Ini cukup signifikan menurunkan impor,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam laporan pembukaan Pertamina Energy Forum (PEF) 2019 di Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Seperti diketahui, lanjut dia, sejak 21 November 2019 Pertamina sudah mulai meyediakan B30 di dua Terminal BBM dan akan terus diperluas ke titik distribusi lainnya hingga Desember 2019.
Sementara, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan Pemerintah akan bekerja sama dengan Pertamina untuk meningkatkan capital inflow (arus modal masuk) ke dalam negeri sehingga dapat menaikkan aktivitas eksplorasi, produksi migas dan mengembangkan infrastruktur migas.
“Peran minyak dan gas sangat penting di tengah peningkatkan permintaan kebutuhan energi dalam negeri,” kata Arifin.
Menurut Menteri ESDM, Pemerintah fokus pada pertumbuhan ekonomi domestik dan pengentasan kemiskinan melalui ketersediaan energi yang terjangkau. Arifin juga menyatakan pemerintah mendorong pemanfaatan energi dalam negeri untuk mengurangi impor LPG. “Pengembangan DME dapat mengurangi impor LPG,” katanya.
Sektor kelistrikan dan industri merupakan konsumen gas terbesar di dalam negeri. Selain itu, pemerintah menargetkan setengah miliar sambungan gas rumah tangga hingga akhir 2019.
Seperti diketahui, Pertamina Energy Forum 2019 digelar selama dua hari, Selasa-Rabu (26-27 November 2019), mengusung topik "Driving Factors: What will Shape the Future of Energy Business” bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dan juga sebagai wadah diskusi lintas bidang energi, baik lokal maupun global.
Hasil diskusi dan analisis yang lebih dalam di Pertamina Energy Forum diharapkan bisa menjadi pijakan yang kokoh bagi regulator dan pelaku bisnis energi di Indonesia untuk menyusun strategi terbaiknya dalam menghadapi fenomena global megatrends. (helmi)