Booking Online Dikhawatirkan Tidak Aman
Selasa, 27 Desember 2016, 16:10 WIBBisnisnews.id - Peneliti keamanan TI telah menemukan celah yang memungkinkan peretas untuk mengambil tiket pesawat yang dipesan dan dibayar online, media Jerman melaporkan.
Jutaan tiket pesawat dipesan secara online, sebuah proses yang relatif sederhana dengan enam digit kode yang memungkinkan penumpang untuk check-in, pilih kursi, menambahkan mobil sewaan atau bahkan mengubah waktu penerbangan.
Sebuah laporan dari surat kabar Jerman "Sudeutsche Zeitung" dan siaran publik WDR telah menemukan betapa mudahnya bagi hacker untuk mendapatkan akses pemesanan kode, mengubah informasi pelanggan dan mencuri tiket penerbangan.
Karsten Nohl, pendiri dan kepala Security Research Labs (SR Labs), menunjukkan wartawan dari "Suddeutsche" dan WDR bagaimana proses mencuri tiket pesawat.
Program komputer mampu mencari kode pemesanan enam digit dalam hitungan menit. Hacker kemudian dapat menggunakan kode untuk mengakses pemesanan asli, mengubah waktu penerbangan dan alamat email.
Kemudahan check-in secara online dan zona Schengen Eropa membuat sebagian besar wisatawan Eropa jarang harus menunjukkan paspor mereka saat bepergian di daerah bebas paspor.
" Semua orang bisa melakukannya, bahkan tanpa keahlian khusus hacking," kata Nohl.
"Sistem Pemesanan tidak memiliki fitur password," kata Nohl lagi.
Pemesanan tiket tidak memerlukan penumpang memasukkan password untuk mengubah informasi pribadi atau menambah mobil sewaan.
Celah di sistem pemesanan ini merupakan ancaman serius untuk privasi wisatawan dan masalah keamanan juga.
" Solusi hanya memungkinkan jika semua maskapai dan pemesanan layanan menerapkan perubahan keamanan seperti password. Bagaimanapun juga hacker mampu mencoba beberapa juta kombinasi selama beberapa minggu, "jelas Nohl.
Ketika diminta untuk mengomentari celah tidak aman ini, Amadeus, salah satu agen perjalanan terbesar mengatakan, " Perawatan atau Temporary Maintenance Window dilakukan untuk mengatasi hacker." (Marloft/syam)