BRI Kantongi Laba Bersih Sebesar Rp 32,4 Triliun
Rabu, 30 Januari 2019, 18:18 WIBBisnisnews.id - PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk - BRI, mengumumkan perolehan laba bersih sepanjang 2018 meningkat 11,6 persen atau Rp32,4 triliun dibanding tahun 2017.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, perolehan laba ditopang penyaluran kredit yang naik 14,1 persen (yoy) di akhir 2018 menjadi Rp843,6 triliun dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara kotor (gross) sebesar 2,27 persen.
Dijelaskan, penyaluran kredit tersebut mendorong pendorong profitabilitas perseroan. Yakni, penyaluran kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp645,7 Triliun, atau setara 76,5 persen dari total penyaluran kredit BRI.
Suprajarto dalam jumla pers Rabu (30/1/2019) jiga mengatakan, BRI akan meningkatkan porsi kredit UMKM menjadi 80 persen dari total kredit pada 2022 nanti
Dengan NPL gross di 2,27 persen, BRI pada 2018 juga menaikkan rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (NPL Coverage) menjadi 185,9 persen dari posisi di 2017 yang sebesar 183 persen.
Kata Suorajarto kredit kecil, sepanjang 2018, BRI juga mengucurkan Kredit Usaha Rakyat senilai Rp80,2 triliun kepada 3,9 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Sedangkan fungsi intermediasi BRI ditopang dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga dari masyarakat sebesar Rp944,3 triliun atau naik 12,2 persen (yoy).
Pendorong lain laba bersih BRI adalah peningkatkan efisiensi proses bisnis. Hal tersebut tercermin dari penurunan Beban Operasional Terhada Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 0,7 persen menjadi 70 persen pada akhir 2018 dari 2017 yang sebesar 70,7 persen.
Dari sisi pendanaan, struktur dana murah (Current Account/Saving Account) BRI meningkat, dari 59 persen di akhir tahun
2017 menjadi 60,1 persen pada Desember 2018. Sementara, likuiditas yang terlihat dari rasio pembiayaan terhadap pendanaan (Loan to Deposit Ratio/LDR) sebesar 89,3 persen atau masih relatif terjaga dari rentang parameter kehati-hatian yang digunakan regulator Bank Indonesia di 78-92 persen.
Dengan pertumbuhan laba 22,6 persen dan kolektivitas dalam menghimpun pendanaan, rasio kecukupan modal inti (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI sebesar 21,3 persen.
Sementara aset BRI terkumpul Rp1296,9 triliun atau tumbuh 15,2 persen (yoy) dibandingkan posisi Desember 2017 yang sebesar Rp1126,2 triliun. (*/Jam)