BUMN Didesak Gunakan Kapal Lokal
Jumat, 31 Maret 2017, 16:36 WIBBisnisnews.id - Pembuat kapal Indonesia sekali lagi mendesak perusahaan milik negara (BUMN) untuk membeli kapal lokal.
Menurut data 2014, lebih dari 90 persen dari lebih 14.000 kapal berbendera Indonesia tidak dibangun secara lokal.
"Kita perlu menjaga permintaan pasar, dimulai dengan BUMN, yang tidak membeli sejumlah besar kapal buatan lokal," kata Ketua Asosiasi Kapal Indonesia (Iperindo), Eddy Logam.
Instansi pemerintah seperti Kementerian Perhubungan, telah memerintahkan pemesanan sekitar 150 kapal pantai, navigasi dan kapal transfer. Sedangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memerintahkan lebih dari 1.000 kapal nelayan tahun ini.
" Namun jumlah kapal yang dipesan oleh BUMN tidak signifikan," tambahnya.
Eddy mengatakan BUMN harus memberi contoh dan mengikuti pedoman pemerintah untuk menggunakan kapal buatan lokal. Presiden Joko Widodo telah berkomitmen untuk pembenahan industri galangan kapal lokal dan menginstruksikan pemerintah untuk pengadaan hanya dari lokal.
Insentif juga telah diberikan, pembuat kapal mendapatkan manfaat keringanan pajak seperti pajak pertambahan nilai nol dan pajak penghasilan yang lebih rendah.
Sementara itu, industri lokal baru-baru ini meluncurkan peluncuran kapal lokal bertenaga listrik pertama di Indonesia. Kapal yang dinamakan Iriana ini diluncurkan dari Sumber Marine, Tanjung Ucang, Batam.
“Ini membuktikan bahwa kemampuan lokal tidak lagi diragukan dalam membangun kapal standar internasional. Ada banyak contoh,”kata Eddy.
Pembangunan Iriana memakan waktu satu tahun dan melibatkan 800 pekerja. Sebagian besar baja berasal dari Krakatau Posco. (marloft)