Bus Listrik Segera Masuk Feeder TransJakarta
Senin, 01 Juli 2019, 15:27 WIBBisnisnews.id - Bus bertenaga listrik segera beroperasi di kota-kota besar, seperti Jakarta. Tahap awal akan menjadi bus pendukung atau feeder Transjabodetabek.
Secara teknis, Direktur Jenderal Perbubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, Senin (1/7/2019) di Jakarta mengatakan, bus listrik tersebut telah dilakukan uji type dan sebagian ada yang sudah lolos.
Artinya, kata dirjen Budi, bus listrik itu siap operasi, bahkan ada yang sudah ujicoba operasi pada angkutan bandara. Dari sisi regulasi, sedang disiapkan Inpres untuk mempercepat pengoperasian.
Armada bus listrik ini, ungkap Dirjen Budi, diakui harganya lebih tinggi, namun pemerintah memberikan prioritas. Seperti area parkir yang dilengkapi dengan infrastruktur yang linier sesuai kebutuhan armada.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono di Jakarta menyebutkan
dalam waktu dekat ada operator transportasi yang siap meluncurkan bus listrik.
Ini merupakan satu langkah kongkret menuju transportasi ramah lingkungan perlu segera dimulai di Jakarta dan sekitarnya.
“Angkutan umum massal dengan bus bertenaga listrik itu akan segera diluncurkan oleh salah satu operator (feeder TransJakarta) dan saya berharap segera disusul operator lainnya,” kata Bambang.
BPTJ sangat mendorong operator angkutan umum massal berbasis jalan di Jabodetabek segera merintis penggunaan bus bertenaga listrik. Bus tersebut sangat baik, ramah lingkungan dan laik jalan.
Menurut Bambang Pri, penggunaan angkutan umum massal bus bertenaga listrik merupakan salah satu langkah konkret untuk mewujudkan transportasi massal ramah lingkungan sesuai Perpres No 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).
“Satu dari 9 pilar yang harus menjadi acuan dalam pembenahan transportasi di Jabodetabek berdasarkan RITJ adalah transportasi ramah lingkungan, “ jelas Bambang.
Hal ini, menurut dia, menjadi sangat relevan apabila melihat situasi beberapa waktu belakangan ini dimana kualitas udara langit Jakarta mendapatan sorotan berbagai pihak karena tidak sehat.
Menyikapi hal itu, Bambang mengajak semua pihak untuk berbuat kongkret meningkatkan kualitas udara Jakarta. Salah satunya dengan mengoperasikan angkutan umum bertenaga listrik. s
Selain itu juga mengoptimalkan penggunaa angkutan umum dibanding kendaraan pribadi atau sepeda motor.
Kota Terbaik Ketiga
Apalagi papar Bambang, Jakarta baru saja mendapatkan predikat urutan 3 terbaik kota di dunia dalam hal perbaikan sistem transportasi pada ajang Sustainable Transport Award 2019 yang diselenggarakan di Brasil.
“Transportasi di perkotaan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada kualitas udara, selain mengupayakan agar semakin banyak pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan angkutan umum massal agar terhindar dari kemacetan," tukas Bambang Pri.
Maka, sebut dia, angkutan umum massal khususnya yang berbasis jalan juga harus didorong bebas emisi dengan penggunaan bus bertenaga listrik.
Selain predikat terbaik ke 3 dalam ajang Sustainable Transport Award 2019 yang diselenggarakan di Brasil, Jakarta juga baru saja mendapat pengakuan dari TomTom Index sebagai kota yang mengalami penurunan kemacetan cukup baik yaitu sebesar 8 % di tahun 2018.
Selain upaya keras dari semua kelembagaan dan instansi dengan berbagai kebijakan, pencapaian ini juga tidak lepas dari kontribusi masyarakat pelaju (komuter).
“Berbicara masalah permasalahan transportasi di Jakarta tidak mungkin mengesampingkan peran daerah sekitarnya khususnya Bodetabek,” tukas Bambang.
Menurutnya, jutaan orang Bodetabek setiap pagi melakukan perjalanan ke Jakarta dan sore/malam harinya kembali lagi dari tempat kerjanya di Jakarta menuju tempat tinggalnya di Bodetabek.
"Masyarakat pelaju yang dengan kesadaran tinggi menggunakan angkutan umum massal sebenarnya memiliki kotribusi penting dalam menciptakan kondisi transportasi yang lebih baik," tegas Bambang Pri.(dar/jam)