Cargo Handling Menjanjikan, JAS Makin Optimis Menatap Masa Depan
Rabu, 30 Oktober 2019, 05:47 WIBBisnisNews.id -- Secara umum kegiatan dan arus penumpang serta barang di beberapa bandara nasional terus bertambah. Implikasinya pangsa pasar bagi perusahaan cargo handling akan bertambah pula. Oleh karena itu, perusahaan cargo handling seperti Jasa Angkasa Semesta (JAS) tetap optimis menatap masa depan.
"Pangsa pasar tetap ada, tinggal bagaimana kita bisa melayani dengan baik dan memuaskan konsumen," kata Dirut JAS Adji Gunawan dalam perbincangan dengan BisnisNews.id di Jakarta, kemarin.
Menurutnya di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) misalnya, saat ini arus penumpang dan barang terus meningkat. Untuk penumpang sudah mendekati 100 juta orang per tahun. "Implikasinya, bisnis jasa cargo handling di Indonesia dan Asia handling seperti yang dijalani JAS masih akan menjanjikan untuk ditekuni," kata Adji lagi.
Baca Juga
GROUND HANDLING
Sinyal Positif Kuartal I-2024, JAS Kembali Tangani Rute Baru Sejumlah Maskapai Internasional
PERIODE MUDIK LEBARAN
Jasa Marga Group Tingkatkan Pelayanannya Pada Seluruh Rest Area
AWARDS
Indonesia Digital Ecosystem Summit 2023, Jasa Marga Meraih Penghargaan Terbaik Disektor Pelayanan Digital
Menurutnya, Indonesia adalah negara besar dengan populasi 250 juta jiwa serta tingkat kesejahteraan yang makin baik pula. Ini menjadi potensi pasar yang bagus dan menjanjikan bagi perusahaan seperti JAS.
Jasa handling di bandara merupkana usaha padal modal. Persaingan kian ketat, termasuk para pendatang baru di berbagai bandara di Tanah Air. "Kondisi memang sangat kompetetif, dan kita harus mengedepankan aspek pelayanan yang terbaik," aku Adji.
Seperti diketahui, JAS selama ini sudah beroperasi di empat bandara besar, yaitu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Bandara Djuanda Surabaya, Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara.
Dalam kondisi persaingan ketat ini, siapapun bisa membuka jasa layanan cargo handling. Mereka juga bebas masuk di berbagai bandara yang ada. "Tapi, pihak maskapai tentu tak akan begitu mudah mempercayakan layanan cargo handling ke perusahaan yang belum dikenalnya," kilah Adji didampingi Manager Humas JAs Martha Lory itu lagi.
Seperti diketahui, sebut Adji, JAS berdiri sejak 1984, pelayanan juga sudah cukup baik dan dikenal banyak maskapai di dunia. Selama ini, JAS menghandle beberapa maskapai besar dunia, termasuk Singapura Airlines, dan beberapa maskapai negara maju yang masuk ke Indonesia.
"SQ mengoperasi pesawat besar B-777, dengan kapasitas penumpang serta space kargo cukup besar. Implikasinya, butuh penanganan ekstra serta SDM profesional," papar Adji.
Sementara, tambah Adji, bagi pemain (cargo handling) baru mereka masih butuh waktu untuk membuktikan dan membangun kepercayaan bahwa dia bisa melayani cargo dengan baik dan memuaskan.
Layani 35 Maskapai
Sejak awal JAS melayani berbagai airline international dari berbagai negara tetangga. Saat ini ada 35 airline dunia yang dilayani JAS, dengan flight sampai 8-9 per hari bahkan dengan pesawat whightbody B777 dan B-737 NG dan lainnya. "Semua itu menjadi pangsa pasar besar yang harus diayani dengan baik selain pelanggan baru lainnya," urai Adji.
Fakta membuktikan, JAS mampu melayani dengan baik semua tugas yang dipercayakan klien kepadanya. Selama perhelatan Asean Games dan Paralimpic Games tahun 2018 silam, JAS juga berhasil menghandle cargo terutama fasilitas dan peralatan olah raga para atlet dari berbagai negara peserta.
"Semua itu makin menambah kepercayaan dunia international kepada JAS, selain pemain jasa serupa lainnya," tegas Adji.(helmi/syam)