Cathay Pacific Terpuruk, Ribuan Karyawan Kena PHK
Kamis, 19 Januari 2017, 00:45 WIB
Bisnisnews.id - Dugaan bahwa Cathay Pacific (CX) akan melakukan PHK dan menggeser penerbangannya ke operator jarak pendek, terbukti benar. Hal ini dikatakan kepada karyawan setelah menyelesaikan tinjauan bisnis selama 2 dekade.
Perusahaan telah mengumumkan hasil tinjauan bisnisnya dan mengirimkan surat elektronik ke 33.700 karyawan pada Rabu, 18 Januari 2017, setelah sebelumnya melakukan penjelasan terhadap 350 manajer dalam rapat internal.
Tinjauan tersebut dilakukan setelah CX membatalkan prediksi labanya di semester kedua pada bulan Oktober lalu, di mana CX mencatat laba setengah tahun terkecil sejak 2014 selama 6 bulan berakhir di Juni. Perusahaan juga mengkaji bisnisnya di tengah perselisihan upah dengan kru maskapai dan kapasitas di bandara Hong Kong yang terbatas.
Dalam surat tersebut, CX mengumumkan tujuan manajemen untuk membangun struktur organisasi yang lebih cepat, lebih ramping dan sederhana, sehingga membutuhkan perubahan besar dalam seluruh hal di perusahaan.
"Untuk fungsi tertentu, beberapa pekerjaan tidak lagi diperlukan, beberapa lagi akan didefinisi ulang, sementara pekerjaan baru lainnya akan dibuat," katanya, tanpa menyebutkan berapa banyak staf yang akan diberhentikan.
Dokumen itu mengatakan, perusahaan akan melaksanakan perubahan besar pada pertengahan 2017 yaitu pelanggan, operasional, komersial, SDM, kargo, strategi keuangan, dan teknologi informasi, " Skala perubahan sebesar ini tidak pernah terjadi selama lebih dari 20 tahun."
Maskapai penerbangan Hong Kong yang berusia 71 tahun ini berada di bawah tekanan persaingan dari operator China dan penerbangan Timur Tengah. Bulan lalu, Cina melakukan kesepakatan open sky dengan Australia.
Harga saham CX telah jatuh ke level terendah sejak krisis keuangan global pada tahun 2009. Penutupan saham 2 persen lebih rendah sebelum pengumuman hari Rabu ini.
Cathay juga menelaah kelayakan operator jangka pendek miliknya, Cathay Dragon untuk mengambil alih sejumlah kecil layanan regional Cathay Pacific, dan perubahan struktural ini diharapkan tidak memiliki dampak langsung pada tim awak kabin.
Pada bulan Oktober, CX melakukan penerbangan terakhir pesawat jumbo 747 miliknya. Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya CX mengatakan akan melakukan review struktur operasi penerbangan untuk memastikan penggunaan pesawat yang tepat.
Dikutip dari berita bisnis aviasi The National, sempat dikemukan juga kekhawatiran bahwa rencana strategi dan reorganisasi ini adalah bagian dari rencana Swire Pacific, pemilik mayoritas CX untuk menjual sahamnya ke Air China, maskapai nasional China yang sudah memiliki 29,99 persen saham.
"Cathay Pacific Group akan terus beroperasi di bawah struktur kepemilikan saham saat ini, dengan Swire sebagai penyedia jasa manajemen," tegas pengumuman tersebut. (marloft)