Cerdik Mempersiapkan Mudik di Tol Trans Sumatera
Jumat, 20 Desember 2019, 06:38 WIBBisnisNews.id -- Arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020 di ruas tol Trans Sumatera sudah mulai kelihatan. Kendaraan dengan plat B (Jakarta), F (Bogor), D (Bandung) dan lainnya mulai banyak melintas di jalan tol yang menghubungkan Bakauheni Lampung sampai Kayu Agung, Sumatera Selatan itu.
Pantauan BisnisNews.id bersama tim KNKT yang menyusuri jalan yang dibangun PT Hutama Karya (HK) itu menunjukkan, arus pemudik tujuan beberapa kota di Sumatera, seperti Palembang, Jambi, Pekanbaru bahkan Padang dan Medan mulai kelihatan.
Kendaraan pribadi dengan muatan di atas (cap) kendaraan terlihat istirahat di rest area sepanjang jalan tol sejauh 360 km itu. Di sisi kiri menuju Palembang, telah atau sedang dibangun rest area sebanyak 9 lokasi. Tapii ampir semua masih daam proses pembangunan, bahkan baru fungsional saat mudik Nataru ini.
Rata-rata setiap 20 km disiapkan tempat istirahat, dilengkapi dengan musholla, toliet, pujarsera bahkan ada tempat bermain bagi anak-anak. Namun ada pula, res area di daerah Mesuji yang masih sangat minim, area parkir di masih tanah, material bangunan masih ada dimana-mana. Oleh karenanya, pemudik harus ekstra hati-hati.
Harus diakui, belum semua rest area di tol Trans Sumatera yang selesai dibangun dan benar-benar siap digunakan oleh warga masyarakat. Masih fungsional, dan belum semua ada kantin atau penjual makanana dan minuman yang cukup. Oleh karena itu, pengguna jalan harus cerdik dan merencanakan perjalanan dengan baik. Dimana akan istirahat, mengisi BBM, makan minum, sholat dan lainnya.
12 Titik Pengisian BBM
Sementara, pihak Pertamina Sumbagsel komit mengawal dan memasok kebutuhan BBM bagi pemudik di jalur Tran Sumatera baik di jalan tol atau jalan arteri. Di siapkan kantong-kantong BBM di sepanjang jalur mudik Nataru 2020 ini.
Humas Pertamina Sumbagsel Rifky Yusuf Rakhman mengatakan, di sepanjang tol Trans Sumatera disiapkan 12 titik pengisian BBM baik protabel atau SPBU mini di rest area yang ada. Pertamina menyiapkan BBM nonsubsidi baik Pertalite, Pertamax serta Pertamina Dex.
Kendati begitu, yang perlu diperhatikan, pengguna jalan harus mempersiapkan kendaraan dan stok BBM-nya sebelum memulai perjalanan. Pertamina menyiapkan kantong-kantong BBM di sepanjang jalur mudik. Tapi, khusus di tol Trans Sumatera masih berupa SPBU mini atau portable. Saat puncak arus mudik nanti, kemungkinan antrean pengisi BBM akan semakin panjang.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, kalau dari sisi jalan Tol Trans Sumatera dari Bakauheni sampai Kayu Agung sudah operasi dan dalam kondisi prima. Pemudik bisa memacu kendaraan sesuai aturan di tol yaitu 100 km per jam. "Jalanan mulus, hotmix masih baru dengan tingkat kerataan bagus," katanya menjawab BisnisNews.id di Mesuji, Lampung, Kamis (19/12/2019) sore.
Satu hal yang perlu diperhatikan, khususnya bagi operator tol Trans Sumatera, menurut Soerjanto, perlu menambah beberapa fasilitas toilet, terutama protabel dulu), karena hampir semua rest area masih fungsional. "Saat puncak arus mudik dan balik Nataru pasti akan ada lonjakan pengguna jalan. Mereka butuh fasilitas toilet dan lainnya secara cukup dan laik operasi," jelas Soerjanto.
Rekomendasi Keselamatan KNKT
Menurut Soerjanto, pengguna jalan harus cerdik mengatur dan mempersiapkan perjalanan mudik dan balik Nataru ini. Jika melintas sebaiknya disiang sampai sore hari. Sementara, perjalanan malam kalau terpaksa harus dilakukan ekstra hati-hati dan jangan melintas sendirian.
"Siapkan kendaraan dengan baik dan pastikan laik jalan. Periksa tekanan ban, dan jaga kondisi badan khususnya pengemudi dalam kondisi prima," pesan Soerjanto.
Jia mengantuk, saran KNKT, jangan paksakan berjalan. Lebih baik istirahat, atau sampaikan kepada penumang lain "saya mengantuk" agar mereka sadar dan ikut membantu pengemudi dalam menjalankan kendaraannya.
"Saat mengemudi jalur, jalan lurus dan datar (seperti di tol), orang lebih mudah jenuh dan mengantuk. Ini yang berbahaya dan sering terjadi saat mengemudi di jalan tol," kata Soerjanto mengingatkan.
Selanjutnya, papar dia, jangan mengemudi dengan kecepatan tinggi karena riskan memicu kecelakaan di tol. "Taati aturan dan ketentuan di jaan tol. Karena kecelakaan itu biasanya diawali dengan adanya pelanggaran. Inilah yang harus dijaga terutama menjelang mudik Nataru 2020," pintas Soerjanto.
Pihak KNKT sendiri sudah menyampaikan imbauan dan pesan-pesan keselamatan khususnya di Tol Trans Sumatera di sepanjang jaan, bahkan sejak di lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni. "Tim KNKT bahkan meminta ASDP dan operator kapal untuk menyampaikan imbauan keselamatan kepada penumpangnya, khususnya pengguna kendaraan pribadi," terang Soerjanto.
Satu hal yang perlu diantisipasi, menurut Soerjanto, adala exit tol Kayu Agung, Sumsel. "Disana hanya ada dua gate masuk dan kelar. Perlu tambabahn top up portable agar tidak memicu antrean yang panjang. Pantauan KNKT Kamis sore, sudah terjadi antrean cukup panjang terjadi di GT Kayu Agung. Saat puncak arus mudik nanti, dikhawatirkan bisa memicu antrean makin panjang," tegas Soerjanto.(helmi)