Dalam Rangka Act and Pray for Palu, Ini Rangkaian Acara Menhub di Sulteng
Minggu, 11 Agustus 2019, 08:16 WIBBisnisNews.id -- Menhub Budi Karya Sumadi dan rombongan melakukan kunjungan kerja di sejumlah daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dimulai dari Palu. Setelah mendarat di bandara Sis Al-Jufrie, Palu, Menhub langsung bertolak ke Desa Rampadende, kabupatan Sigi. Menhub memberikan sejumlah bantuan untuk pembangunan Masjid Arrahman dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan melakukan peletakan batu pertama.
Bantuan ini dilakukan dalam rangka "Act and Pray for Palu" yaitu penggalangan dana yang dilakukan bersama-sama oleh Kemenhub dan sejumlah pihak yg tergerak untuk memulihkan Palu pasca gempa dan tsunami yang terjadi hampir setahun yang lalu.
Turut dalam kegiatan ini Abdi "Slank" yang kebetulan berasal dari Palu. Menhub Budi Karya menegaskan bahwa dengan semangat persatuan dan bahu membahu, kita dapat membangun Palu dan infrastrukturnya
Berikutnya Menhub, meninjau Pelabuhan Wani yang terdampak gempa dan tsunami cukup serius. Menhub menyebutkan telah disiapkan anggaran sebesar 70 juta USD untuk membangun dan mengembangkan 3 pelabuhan, yaitu Pelabuhan Pantoloan, Wani dan Donggala yang berasal dari pinjaman (soft loan) Asian Development Bank (ADB) kepada Pelindo IV. 3 pelabuhan ini akan mulai dikerjakan pada tahun 2020. Di Pelabuhan ini Menhub juga membagikan life jacket untuk perwakilan ABK (Anak Buah Kapal)
Setelah itu Menhub Budi Karya meninjau Terminal Bus Tipe A Induk Mamboro. Menhub mengakui bahwa terminal ini memerlukan sejumlah perbaikan pada bangunan fisik dan tambahan fasilitas berupa angkutan feeder dari sejumlah titik menuju Terminal Mamboro.
Terkait ini, Menhub meminta Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) untuk mengalokasikan anggaran pada tahun 2020. Menhub berharap nantinya setiap jam akan ada 4 buah feeder, artinya dalam 10 jam minimal akan ada 40 trayek yang melayani di Terminal Mamboro, sehingga konektivitas antar daerah Palu dan sekitarnya dapat segera terealisasi.
Sementara, di Bandara SIS Al-Jufrie, Menhub Budi Karya melihat sejumlah kerusakan pascabencana gempa bumi dan menyampaikan rencananya untuk memperkuat struktur bangunan bandara agar lebih tahan gempa berskala besar. Untuk itu, Menhub mengatakan akan membutuhkan dana sebesar Rp 400 milyar yang bersumber dari pinjaman (soft loan) Asian Development Bank (ADB).
Selain itu pada sisi darat, Menhub juga berencana akan memperbaiki fasilitas lainnya seperti lounge dan terminal VIP yang dananya bersumber dari APBN. Ia juga mendorong agar bentuk bangunan dan interior Bandara Mutiara SIS Al-Jufri nantinya mengangkat budaya kearifan lokal Sulawesi Tengah.
Pada sisi udara, saat ini runway Bandara SIS Al-Jufri sepanjang 2.500 meter tidak dapat dipergunakan seluruhnya karena mengalami kerusakan pascagempa bumi. Menhub Budi Karya juga menjelaskan, fungsi runway nantinya akan kembali beroperasi seluruhnya dan akan menambah nilai PCN (Pavement Classification Number) atau kekuatan permukaan runway Bandara Mutiara SIS Al-Jufri untuk menambah daya dukungnya.
Terkait rencana ini, Menhub berharap agar pembangunan kembali Bandara Mutiara SIS Al-Jufri dapat selesai pada pertengahan 2021. Tidak hanya untuk mobilisasi orang, tapi transportasi udara menjadi pilihan utama yang sangat penting juga sebagai jalur masuk utama bagi bantuan bahan pangan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.
Menhub Budi Karya berharap dengan dilakukannya pembangunan dan pengembangan sejumlah infrastruktur transportasi di Sulawesi Tengah ini diharapkan dapat memicu kebangkitan perekonomian dan kesejahteraan seluruh masyarakat di Sulawesi Tengah pascabencana.(helmi)