Dana Broadcast Capai Rp 800 Miliar
Kamis, 09 November 2017, 16:37 WIBBisnisnews.id - Biaya untuk siaran langsung 38 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada Asian Games XVIII Tahun 2018 di Indonesia mencapai Rp800 miliar. Besarnya jumlah dana broadcast untuk pesta olahraga empat tahunan negara-negara Asia itu karena banyaknya peralatan yang akan digunakan baik di Palembang maupun Jakarta .
"Alokasi dana siaran langsung 38 cabor Asian Games 2018 yang akan disiarkan ke berbagai negara itu diperkirakan bisa mencapai Rp800 miliar lebih. Dan, Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang punya wewenang juga telah menentukan pemenang hak siar yakni International Games Broadcast Services (IMGS)," kata Direktur Broadcast panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Linda Wahyudi di Jakarta, Rabu (8/11/2017).
Menurut Linda Wahyudi, besarnya dana siaran langsung Asian Games 2018 itu karena banyaknya jumlah peralatan broadcast yang akan didatangkan untuk siaran langsung pertandingan di Jakarta dan Palembang. Termasuk penyewaan tempat broadcast di Palembang dan Jakarta Hilton Convention Centre (JHCC). "Jumlah peralatan broadcast itu sangat banyak. Setidaknya 29 kontainer yang akan didatangkan," katanya.
Sebagai contoh, kata mantan Head of Sport RCTI ini mengungkapkan, untuk siaran langsung lomba Marathon dan balap sepeda cukup mahal. "Untuk siaran langsung lomba Marathon dan balap sepeda itu saja masing-masing menelan biaya sekitar 1 juta dolar AS. Selain menggunakan banyak kamera, kedua cabor ini dicover lewat helikopter. Kemudian, cabor renang yang juga menggunakan banyak kamera dengan biaya mencapai 800 ribu dolar AS," jelasnya.
Linda merasa tidak khawatir soal kualitas siaran langsung. Sebab, katanya, IMGS telah menangani siaran langsung Asian Games dan Olimpiade. "Reputasi IMGS tak perlu diragukan dalam soal siaran langsung
Mereka sudah profesional karena telah terlibat dalam pelaksanaan Asian Games dan Olimpiade," tambahnya.
Ketika ditanyakan manfaat menggunakan IMGS, Linda menjawab "Salah satu keuntungannya adalag kita akan melahirkan 500 tenaga profesional dari kalangan mahasiswa jurusan broadcast. Ini merupakan bagian dari kesepatan INASGOC dan IMGS. Mereka akan dididik menjadi tenaga broadcast dan diberikan diploma yang bisa dipergunakan untuk bekerja di luar negeri." (Gungde Ariwangsa)