Darmawan Terpilih Sebagai Ketua DPD APTRINDO DKI Jakarta, Janji Benahi Angkutan Barang
Selasa, 09 September 2025, 15:10 WIB
BISNISNEWS.id - Darmawan Witanto, pemilik perusahaan angkutan logistik PT. Karya Abadi Sejati terpilih sebagai Ketua DPD APTRINDO DKI Jakarta periode 2025 - 2030 menggantikan Soedirman yang sebelumnya telah mengundurkan diri.
Dalam Musda III DPD APTRINDO DKI Jakarta, yang berlangsung di Kelapa Gading sport, Selasa (9/9/2025) Darmawan terpilih secara aklamasi.
Darmawan yang sebelumnya sebagai cartaker DPD APTRINDO DKI Jakarta, adalah calon kuat yang dijagokan para anggota sejak awal.
Pengusaha angkutan logistik yang sudah malang-melintang di sektor transportasi angkutan barang ini berjanji akan membawa assosiasi yang dipimpinnya hingga 2030 tersebut bukan hanya mendorong kelancaran distribusi logistik tapi juga menjaga kekompakan para anggota.
DPD APTRINDO DKI Jakarta menjadi barometer kelancaran distribusi barang dari hulu ke hilir, dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya.
" Kami akan bekerja maksimal, membantu para anggota dalam menyelesaikan beragam persoalan," jelas Darmawan.
Berdasarkan data, truk di DKI Jakarta, khususnya yang beroperasi di kawasan Pelabuhan Utama Tanjung Priok jumlahnya sekitar 3.177.
Disebutkan, dari jumlah itu, truk usia teknis di bawah lima tahun atau laik operasi dengan emisi gas buang rendah di pelabuhan paling sibuk di Indonesia itu hanya sekitar lima persen.
Sementara itu Ketua Umum DPP APTRINDO Gemilang Tarigan sebelumnya mendesak Pemda DKI Jakarta, hadir menyelesaikan masalah teuk tua yang banyak menimbulkan masalah di jalan.
Peran Pemda DKI Jakarta ini dibutuhkan mengingat Jakarta sebagai ibu kota negara adalah kota global, yang idealnya menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.
" Jakarta ini kota global, rasanya kurang elok kalau armada logistik yang beroperasi usia tua, dengan polusi tinggi," tegasnya.
Selain emisi gas buang tinggi, ungkapnya, truk tua usia di atas 15 tahun produktivitasnya rendah, sudah sangat boros dan lamban dalam mendistribusikan logistik.
" Masalah yang paling krusial ialah, biaya logistik jadi sangat tinggi, belum lagi adanya eksiden dan insiden, sehingga menjadi penyebab terjadinya kemacetan panjang," jelasnya. (Syam)